Bikin Takjub, Indahnya Toleransi di Jalan Salib Kolosal di Ruteng
- VIVA/ Jo Kenaru NTT
Ketua Dewan Paroki Kristus Raja, Egi Teren, menyebut kalau keterlibatan remaja Muslim dalam tablo Jumat Agung, sudah menjadi tradisi yang dipegang dalam perayaan agama.
Bukan saja Muslim yang menjaga saat acara tablo ini. Tetapi ketika perayaan umat Muslim, pihaknya juga akan terlibat dalam perayaan tersebut.
"Tiap tahun teman-teman remaja muslim pasti terlibat menjaga prosesi jalan salib. Ini bentuk menjaga toleransi yang dibangun sejak lama. Anak-anak OMK (Orang Muda Katolik) saat hari raya Muslim pun terlibat ya, takbiran dan salat Id pasti kita terlibat begitu juga sebaliknya saat kita misa Paskah dan Natal dar Muslim juga ikut mengamankan," terang Egi.
Sesuai kisah aslinya, kisah sengsara Kristus dimulai saat Yesus ditangkap pasukan Romawi atas suruhan petinggi Yahudi. Penangkapan Yesus terjadi ketika dia sedang berdoa bersama para muridnya di taman Getsemani, sebuah bukit di Kota Yerusalem.
Usai ditangkap, Yesus diadili di hadapan Pilatus, pejabat perwakilan kerajaan Romawi kala itu. Drama penyiksaan Yesus terjadi sejak di praetorium atau Istana Pilatus.
Dalam literatur Katolik, praetorium Pilatus berada di tembok barat Kota Yerusalem Lama, di kawasan yang sekarang meliputi kawasan Armenia.
Kendati menyatakan tidak menemukan kesalahan pada Yesus, tapi hak hukum yang dipegang Pilatus pun timpang. Petinggi Yahudi ngotot menyalibkan Yesus dengan dalil tanpa dasar. Pilatus yang identik dengan penguasa 'cuci tangan' menyerahkan Yesus untuk didera.