Kisah Umar bin Khattab dan Masuk Islamnya Penasihat Raja Byzantium
Cerita Kita – Sosok Umar bin Khattab bin Nufail Ibn Abd al-‘Uzza Ibn Riyah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn ‘Adiy Ibn Ka’ab Ibn Lu’aiy al-Qurasyiy al-‘Adawiy atau yang lebih dikenal Ummar bin Khattab, memang dikenal dengan ketegasannya. Tetapi di balik kharisma kepemimpinannya, umar merupakan sosok yang sangat sederhana.
Maulana Jalaluddin Rumi dalam Al-Matsnawi, mengisahkan mengenai sosok kerendahan hati Umar. Dimana pada suatu ada seorang penasihat kekaisaran Byzantium dari Constantinople datang untuk menghadap khalifah Umar bin Khattab di Madinah.
Penasihat itu adalah seorang filsuf, cendikiawan, dan negarawan terkemuka. Setelah memasuki Madinah, utusan dari Byzantium itu merasa heran karena tidak melihat adanya istana kekhalifahan.
Ia lalu bertanya kepada salah seorang penduduk Madinah. “Dimanakah istana raja kalian?”tanya sang utusan.
Orang yang ditanya oleh ksatria Byzantium itu hanya tersenyum, dan dijawabnya: “Raja kami tidak memiliki istana megah, karena istana termegahnya adalah hati dan ruhnya sendiri yang senantiasa diterangi oleh cahaya takwa.”
Utusan kekaisaran Byzantium itu merasa heran. Ia lalu kembali bertanya. “Lalu dimanakah raja kalian yang namanya kini tersohor itu, penakluk dua benua, penakluk dua imperium, Persia dan Byzantium itu?” tanya sang utusan.
“Tidakkah tadi engkau sadar, di bawah pohon kurma yang baru saja kau lewati itu, seorang lelaki tengah memandikan dan memberikan makan kepada seekor unta?” kata seorang penduduk Madinah.