Punya Masalah ? Coba Baca Buku What's So Wrong About Your Self Healing
- goodreads.com
Cerita Kita – Hampir semua orang mempunyai pengalaman menyakitkan yang cukup sulit untuk dilupakan. Cara yang paling efektif ialah melakukan self healing yang saat ini snter dibicarakan oleh penduduk dunia. Kebutuhan untuk menyembuhkan diri secara mental dan physical saat ini menjadi prioritas dalam rangka menjaga diri tetap bisa waras.
Istilah self healing merupakan ungkapan tren yang digunakan oleh lapisan masyarakat yang banyak ditafsirkan sebagai kegiatan menghibur diri, rekreasi dan liburan. Namun pada hakikatnya, healing merupakan proses pemulihan luka batin yang dilakukan oleh seseorang agar kembali menjadi lebih baik.
Beragam kegiatan dilakukan seseorang dalam upaya menyembuhkan luka batinnya lewat berbagai cara seperti me time, mindfulness, melakukan kegiatan positif, maupun melakukan meditasi. Darisitu dapat disimpulkan bahwa healing tidak melulu tentang pergi berwisata. tapi tentang cara agar batin bisa tenang dan kembali sembuh seperti semula.
Mengingat premis healing saat ini menjadi tren, Ardhi Mohamad menulis sebuah buku dengan judul What’s So Wrong About Your Self healing. Dalam buku setebal 276 halaman tersebut menunjukkan self healing dari perspektf yang berbeda dengan apa yang dipahami oleh banyak orang,
Gagasan yang disampaikan Ardhi dalam bukunya begitu relate dengan perasaan para pembacanya. Walaupun ada ribuan buku yang membahas soal penyembuhan mental, namun kata-kata yang disajikan Ardhi begitu unik dan mengena di benak publik.
Buku yang dirilis pada 2021 lalu ini memberikan kesan menarik terlebih dibagian bab-bab akhir. Pembahasan yang diangkat beragam, serius, on point, dan tidak bisa ditebak. Terlebih di bagian bagaimana seseorang dalam beragama, permasalahan yang menimpa seseorang saat beranjak dewasa, mindset, hingga kekecewaan terhadap orangtua.
Buku ini juga mengupas soal sebuah kekecewaan, perasaan gagal menjadi sesuatu, membenci dan menyalahkan diri sendiri, menyalahkan masa lalu yang diterima hingga kecewa terhadap oangtua yang memberikan rasa trauma di masa kecilnya.