Sejarah Yang Hilang, Penemu Sesungguhnya Benua Australia
- Catarina Sousa/pexel
Cerita Kita –Banyak orang percaya bahwa Benua Australia ditemukan oleh Kapten James Cook, pelaut ternama asal Inggris. Hal tersebut juga didukung buku-buku sejarah yang mengatakan bahwa kapten Cook lah yang menemukannya di tahun 1770.
Padahal sebelum itu, ada beberapa pelaut juga yang telah sampai di Benua Australia. Tepatnya puluhan tahun sebelum kapten cook datang, benua Australia terlebih dahulu didatangi oleh pelaut asal Makassar yang memiliki hubungan baik dengan Suku Aborigin.
Iya, Suku Aborigin sendiri adalah penduduk asli di benua tersebut. Suku inilah yang pertamakali menghuni Australia di kawasan Tasmania dan Kepulauan Welat Torres. Menurut beberapa literatur, sekitar 40 ribu tahun lalu, suku Aborigin sudah datang ke benua Australia.
Berawal ketika sebuah dataran terbagi menjadi dua, bagian utara adalah Papua, sementara selatan ialah Australia. Lalu suku Aborigin bermigrasi ke Australia dan tinggal disana.
Kemudian sekitar tahun 1605, Willem Janszoon, warga Belanda yang menemukan Benua Australia dengan melewati jalur Laut Arafura menuju Teluk Carpentaria. Ekspedisi yang dilakukannya membuat ia sampai wilayah Queensland hingga ia bertemu dengan suku Aborigin.
Namun pertemuan keduanya justru memicu ketegangan hingga pasukan Janszoon banyak yang tewas. Maka dari itu Janszoon dan awak kapalnya kembali ke Aotearoa yang kita kenal sebagai negara New Zealand atau Selandia Baru.
Disusul Pada tahun 1642, Abel Tasman seorang pelaut asal Belanda tengah menjalankan misi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Ia juga berambisi menemukan keberadaan Benua tersembunyi yang masih misterius di belahan dunia. Keyakinan tersebut mengantarkan James dari Batavia (Jakarta) hingga mendarat di Selandia Baru.