8 Hukuman Mati Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah

Hukuman mati
Sumber :
  • Flickr.com

Mula-mula hidung Li Si dipotong, lalu kakinya, kemudian tangannya, lalu ia dikebiri (penis dan buah zakarnya dicabut), terakhir dipotong tubuhnya di bagian pinggang. Gao juga mengeksekusi seluruh keluarga besar Li Si, sampai tingkat ketiga, sejalan dengan praktik 'penuntutan kolektif' Tiongkok kuno. 'Pemotongan pinggang' melibatkan seorang algojo dengan menggunakan alat pisau yang sangat besar untuk memotong tahanan yang malang menjadi dua di bagian pinggang, kehilangan organ vital dan menyebabkan kematian yang lambat dan menyakitkan. 'Potongan pinggang' tidak secara resmi dihapuskan di Tiongkok hingga abad ke-18.

6. Mata diganti dengan mata 

Gulung Yordania dan Lolos ke Perempat Final, Ini Deretan Fakta Menarik Timnas U-23 Indonesia

Pada masa Kekaisaran Babilonia Pertama (c. 1894 SM – c. 1595 SM) di zaman modern Irak, yang menekankan pada konsep keseimbangan. Prinsip talio, hukum pembalasan, sangat penting. Jika Anda mencabut gigi seseorang, gigi Anda akan dicabut. Jika mengingkari janji atau Sumpah maka akan kehilangan lidah dan pemerkosa dikebiri. Namun hukuman itu tidak berlaku sama untuk semua orang. Orang bebas yang menyerang atau bahkan membunuh seorang budak biasanya hanya akan didenda. Gaya hukuman ini meluas ke hukuman mati juga. 

Seseorang yang ketahuan menjarah akan dieksekusi dengan dilempar ke dalam gedung yang terbakar. Pencuri juga akan digantung di tempat mereka merampok. Kelalaian juga bisa dihukum mati. Para tukang maupun kuli bangunan dihukum mati jika salah satu konstruksi yang mereka bangun runtuh dan menyebabkan kematian. Ketidaksetaraan budak di hadapan hukum juga dibuktikan di sini. Baris 218 dalam Hammurabi Babilonia mengatakan bahwa jika seorang ahli bedah membunuh seorang budak melalui malpraktik, dia hanya perlu 'mengembalikan', yaitu, mengganti budak itu.

7. Penyaliban 

Tradisi Unik Syawalan di Kota Semarang, Warga Berbagi Ketupat Jembut

Penyaliban

Photo :
  • Wikipedia

Roma kuno adalah tempat yang brutal, dan keadilan hanya berdasarkan kelas atau kasta. Penyaliban biasanya diperuntukkan bagi budak dan orang-orang rendahan (warga negara Romawi kelas dua), meskipun ada kasus orang Romawi kelas atas yang disalibkan. 

Halaman Selanjutnya
img_title
Aksi Tengil Pemain Timnas Vietnam Sukses Bikin Lawan Diganjar Kartu Kuning