Mengenalkan Gondang Oguang ke Dunia Melalui Residensi Budaya

Ibu-ibu Kampung Tanjung memainkan gondang oguang
Sumber :

Musisi blasteran Yogyakarta-Australia itu mengaku memiliki kedekatan budaya dengan Indonesia dan telah mempelajari musik karawitan khas Jawa, Sunda, dan Bali selama mengikuti program darmasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Sudah Bertaubat, Apakah Dosa Masa Lalu Tetap Dihisab? Begini Penjelasan UAS

Dia berharap bisa belajar lebih banyak tentang musik dari Indonesia, utamanya dari Riau.

"Musik Riau berbeda sekali dengan Jawa. Saya ini setengah Yogyakarta, jadi sudah belajar juga tentang karawitan dan sebagainya, tetapi calempong ini menarik. Ada kehidupan di balik musiknya dan layak untuk dikenalkan lebih luas," kata Aryo Seno Hool.

Waspada, Hipertensi Ternyata Bisa Sebabkan Disfungsi Seksual pada Pria & Wanita

Selama residensi, Aryo bersama pelaku budaya internasional lainnya akan berkolaborasi dengan pelaku budaya nasional yang telah terseleksi sebanyak 30 orang.

Tidak hanya di Pekanbaru, sebagian peserta juga mengikuti residensi di lokasi lain, yaitu di Cirebon, Jawa Barat, untuk mengenal tari topeng losari, dan di Yogyakarta untuk mengenal olahraga tradisional jemparingan.

Lama Ditunggu Penggemar Marvel, Begini Review Film 'Deadpool & Wolverine'

Diplomasi budaya Indonesia

Program Residensi Pemajuan Kebudayaan Tahun 2024 digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan.

Kegiatan ini merupakan bentuk pelaksanaan pembinaan yang termuat dalam salah satu di antara empat aspek penguatan tata kelola kebudayaan lainnya, yakni pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan, sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Halaman Selanjutnya
img_title