Kisah Pemuda Mudik ke Temanggung Bermodal Nebeng, Terinspirasi Novel

Pemuda mudik Jakarta-Temanggung modal nebeng
Sumber :
  • IG @alwijo

Cerita Kita – Kisah pulang kampung mudik lebaran 2024 dengan cara yang unik mungkin pantas dialamatkan kepada sosok pemuda yang satu ini.

Geger Bocil SMP di Pemalang Nikah Dini, Alasannya Bikin Geleng Kepala

Pria bernama Alwi Johan Yogatama itu mengaku mudik lebaran dari Jakarta ke Temanggung dengan hanya bermodalkan nebeng dari satu kendaraan ke kendaraan lain.

Alwi lantas membagikan kisah perjalanan mudiknya melalui akun instagram pribadinya @alwijo yang dikutip, Selasa, 16 April 2024. 

Viral Kakek Tolak Pemberian Sedekah Gara-gara Takut Akhirat, Tuai Pujian Netizen

Dalam video yang diunggah, Alwi membagikan perjalanannya ke Jakarta-Temanggung sejauh 470 kilometer dengan menumpang 11 motor, 7 mobil pick up, 5 truk. Tanpa kendaraan pribadi. Perjalanan nebeng pulang kampung itu dia lakukan selama dua hari satu malam.

Alwi kemudian menceritakan kisah perjalanannya di blog pribadinya alwijo.wordpress, berikut kisah lengkapnya:

Kisah Mbah Melan Ngajar Matematika via TikTok, Muridnya Sukses Tembus UGM

Terinspirasi Novel

Alwi memutuskan untuk nebeng mudik lebaran karena terinspirasi dari novel 'Into The Wild'. Ia merasa punya kemiripian dengan tokoh utama dalam novel tersebut, Chris McCandless: Idealis. Ingin hidup bebas menjadi gembel sebagaimana Tolstoy.

Berangkat dari kisah dalam novel tersebut, Alwi memutuskan untuk mudik lebaran dengan cara nebeng dari Jakarta ke Temanggung. Bukan karena tak punya uang untuk mudik, tapi ingin melawan rasa takut.

"Gw kabarin rencana ini sama temen dan gw dikatain gila," tulisnya

Alwi memulai perjalanan pada pagi hari, 7 April 2024 lalu, dari Bungur, Jakarta Pusat, dengan menumpang motor, mobil pick up sampai Bekasi. Sempat putus asa karena tak dapat tumpangan, tiba-tiba ada bapak tua yang bersedia memberi tumpangan motor sampai ke jalur Pantura Jawa, Karawang.

Di Karawang, Ia menumpang mobil sales ke arah Subang. Sampai Subang, Ia numpang motor butut, hingga truk yang mengantarkannya sampai Indramayu.  

Seharian di bawah terik panas dalam kondisi berpuasa, nebeng sana-sini hingga akhirnya waktu berbuka. Ia berhenti di posko Polsek Jatibarang, menegak satu liter air mineral dan makan pecel ayam.

Selepas Isya, Ia kembali nebeng motor sampai Semarang tapi belum lepas Indramayu arah Cirebon, hujan turun dan akhirnya meneduh, tak lanjutkan perjalanan. Motor yang dia tumpangi pamit duluan.

Karena semakin malam dan tak ada mobil yang bersedia ditebengi, ia memutuskan untuk bermalam di Posko Polsek Bunder. Polisi yang ada di pos itu sempat tak percaya bahwa dirinya jalan kaki-nebeng kendaraan orang untuk mudik ke Temanggung.

"Lalu gw jelasin perjalanan spiritual ini, bahwa gw pengen cari pengalaman, bukan kehabisan uang. Dia ingin mendengar ceritaku lagi, tapi gw harus tidur, sebab esok hari perjalanan panjang menanti," ungkapnya

Akhirnya..

Sekitar pukul 03.00 Wib, Ia bangun untuk mencari makan sahur, sempat tertidur sembari menunggu azan Subuh. Setelahnya dia kembali nebeng kendaraan yang bisa mengantarkannya ke arah Cirebon-Semarang dan Temanggung.

Ia kembali menumpang motor ke Cirebon, lalu pick up dan numpang motor orang mudik lagi sampai Brebes. Di Brebes, ia kembali mencari tumpangan truk yang bisa mengantarkannya sampai Tegal, syukur-sukur sampai Semarang.

Sopir truk tersebut memintanya untuk duduk di depan, diantara sopir dan kernet. Truk tersebut hanya bisa mengantarkannya sampai Batang. 

Beruntungnya lagi, setelah ngobrol panjang dan tahu tujuan akhirnya adalah Temanggung, sang sopir pun langsung menawarkannya untuk ikut terus sampai Temanggung. Ternyata tujuannya sama, Temanggung.

"Kejadian ini membuat gw percaya kalau Tuhan bergerak melalui caranya yang misterius. (Pukul) 16.00 Sampai Temanggung. Masih 5km lagi sampai rumah. Bisa aja gw naik bus atau lanjut nebeng, banyak pikap yang menuju Wonosobo," kata Alwi

"Tapi gw mutusin buat jalan kaki. 17.20 Sampai rumah," imbuhnya

Ia beruntung selama perjalanan dipertemukan dengan orang-orang baik. Semula mengira bakal menyedihkan, ternyata Tuhan memudahkan jalannya.