Hidden Gems! Desa di Pegunungan Labuan Bajo Ini Memiliki Seribu Air Terjun
- VIVA/Jo Kenaru
Mandi atau duduk santai di beranda kolam ini serasa berada di atas awan. Asyik!. Di tengah kesunyian dan gemercik air, Anda leluasa menikmati keindahan panorama alam pegunungan yang membentang hijau.
Ranting-ranting pepohonan menjuntai. Bunga-bunga anggrek hutan mendekorasi latar kolam ini. Sangat romantis. Dedaunan rindang menyelubungi cekungan batu yang sedang mencumbui bibir kolam menambah daya tarik bagi pengunjungnya.
10. Puncak Wisata Rohani Toto Ninu
Setelah menyusuri air terjun dan “Kolam di Atas Awan” spot wisata berikutnya di desa ini adalah bukit Toto Ninu dan perkampungan adat Rangat di Dusun Rangat.
Puncak bukit Toto Ninu berada di lintasan ruas jalan sebelum kampung Rangat atau sekitar 500 meter dari Lembah. Saat berada di atas puncak bukit ini, Anda dapat menikmati bentangan alam Mbeliling dan hamparan persawahan.
Udara siang hari memberi Anda kesejukan yang luar biasa. Bagi Anda yang hendak berwisata rohani, puncak bukit dilengkapi tempat doa Goa Maria dan Kristus Raja yang menempel di dinding batu bersejarah.
Di situ ada dua batu yang menyerupai wajah manusia yang berdiri berdampingan di puncak tersebut. Konon kisahnya, leluhur suku Liang Mboha telah menjadi fosil batu di puncak bukit Toto Ninu.
11. Perkampungan adat Rangat
Selain kaya akan potensi wisata alam yang indah dan menakjubkan, Desa Wae Lolos juga memiliki kampung adat Rangat yang terletak di kaki gunung Mbeliling.
Spot wisata budaya ini memiliki 15 unit rumah panggung berderet anggun melingkari sebuah compang komunitas adat yang dilestarikan secara turun-temurun.
Konstruksi bangunannya bernuansa budaya asli masyarakat adat Kempo-Manggarai Barat.
Rumah-rumah panggung ini ditopang oleh sembilan tiang kayu bulat. Delapan tiang pancang dan satu tiang utama (siri nok).
Kerangka atap berbentuk piramida dan diatapi dengan ijuk. 14 unit rumah panggung berdiri sama besar dan sama tinggi. Kecuali satu unit rumah gendang (rumah adat utama) yang berukuran lebih besar.
Setiap unit rumah panggung memiliki tangga (rede) dan diapiti satu tiang panjang (sersorang) yang dipasang landai searah tangga. Rumah-rumah panggung itu berdiri kokoh mengelilingi compang (altar) batu alam bersusun apik di tengah perkampungan itu.
Di kampung Rangat terdapat pula sumber mata air bersih. Sumber mata air itu keluar dari akar rumpun bambu dan dinaungi rimbunan pohon-pohon pinang yang tumbuh di sekitarnya.
Dari sumber mata airnya, dialirkan dengan bambu untuk mandi. Letak sumber mata air ini sekitar 20 meter dari perkampungan adat. Sensasi mandi air pancuran yang jernih di bawah rimbunan pepohonan menambah catatan keunikan Wae Lolos.