Menguak Strategi Fenomena Kopi Gerobak Keliling

Kopi gerobak keliling
Sumber :

Jakarta – Belakangan ini masyarakat di perkotaan diramaikan dengan pemandangan kopi gerobak keliling di berbagai sudut. Tidak mengherankan jika kehadiran mereka ini menjadi sebuah jawaban bagi para penikmat kopi tanah air. Menawarkan kopi dengan harga yang terjangkau atau bisa dibilang murah, namun kualitas yang diberikan bersaing dengan kedai kopi kekinian.

Jamin Efektivitas Strategi Trading Options Quotient Fund, Alvin Lim: Rugi Diganti 10 Kali Lipat

Tidak bisa dipungkiri, kehadiran kopi gerobak keliling menjadi disrupsi di era persaingan bisnis kopi. Nyatanya harga kopi puluhan ribu rupiah masih dirasa memberatkan bagi generasi muda kelas menengah. Tidak jarang kemudian menjadi cibiran karena dianggap kebiasaan yang memboroskan.

Tentu dengan harga mulai dari Rp 8 ribu, kini masyarakat dapat menikmati kopi berkualitas di setiap sudut jalan tanpa perlu merogoh kocek dalam untuk menikmati  dengan kehadiran kopi gerobak keliling. Peluang ini yang kemudian yang menjadi strategi dari fenomena kopi gerobak keliling.

Ruang Publik Baru Warga Jakarta Diapresiasi Menteri Sampai Tokoh Nasional

“Kita mau menyajikan kopi berkualitas untuk semuanya. Masa blue collar nggak bisa minum kopi enak? Ini nggak fair untuk mayoritas populasi masyarakat kita. Ini jadi strategi kita sebagai toko berjalan,” ujar CEO Kopi Jago Yoshua Tanu dalam keterangannya di video Youtube Volix Media.

Dalam kesempatan yang sama Regi Suryo selaku pengamat industri kopi tanah air juga menjelaskan mengapa kemudian dengan kualitas yang serupa, kopi gerobak keliling dapat menawarkan harga yang sangat terjangkau dan relatif murah jika dibandingkan di kedai kopi. Ada proses penambahan nilai yang berhasil dipangkas oleh gerobak kopi keliling ini yang membuat harganya bisa jauh lebih murah.

Bustami Zainudin: Calon Pimpinan DPD RI Harus Bebas dari Judi Online

“Kalau kita tarik satu cycle di coffee shop itu kan ada pertambahan nilai di setiap prosesnya. Kalau di gerobak bisa murah karena mereka berhasil nge-cut cost production ya. Jadi sampai di cup harganya bisa semurah itu,” tutur Regi Suryo.

Fenomena ini kemudian bersambut di platform X yang membuat warganet saling lempar opini. Dari utas yang dibuat akun @IanSalim awalnya mengkhawatirkan kehadiran kopi gerobak keliling dapat menggeser eksistensi “starling”, julukan pedagang kopi bersepeda keliling yang sudah ada sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
img_title