Lantik Rektor di Hari Pahlawan, Universitas OSO Bertekad Wujudkan Indonesia Emas
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2017-2019 menekankan, situasi perkembangan dunia pendidikan saat ini menuntut kualitas yang lebih baik. Hal itu menjadi tugas dan tantangan bagi rektor baru, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan UNOSO.
"Jadi, kami tentu akan mem-backup sepenuhnya agar kualitas UNOSO ini bisa lebih tinggi, lebih maksimal, dan bisa menghasilkan lulusan yang bisa memenuhi keinginan dan kepentingan bangsa dan negara ini," paparnya.
OSO mengatakan pelantikan rektor sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, untuk menanamkan jiwa kepahlawanan dan nasionalisme dalam membangun sistem kenegaraan di berbagai sektor.
"Hal itu harus melalui pendidikan dan pengalaman yang diajarkan di universitas. Itu sebabnya UNOSO mengharapkan mahasiswa yang belajar di sini harus menghayati betul pengalaman, bukan hanya teori," tegasnya.
Lebih lanjut, OSO berpesan, mahasiswa yang kuliah di UN OSO tak boleh sekadar belajar teori, atau ingin cepat lulus demi mendapatkan gelar saja. "Kalau tidak punya pengalaman, dalam organisasi apa pun tidak bisa mencapai tujuan maksimal seperti yang direncanakan," imbuhnya.
OSO mengungkapkan, dia bersama istri, Serviati Oesman, mendirikan UNOSO bukan sekadar mengejar kuantitas. Menurut dia, kampus itu didirikan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, agar menjadi manusia yang memiliki kecerdasan, keterampilan, namun tidak menghilangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
"Jadi, yang keluar (tamatan) Universitas OSO harus betul-betul berkualitas. Nilainya mahal, dan dibutuhkan di mana pun. Sebab itu, Universitas OSO membangun kerja sama dengan berbagai sektor usaha, agar para mahasiswa yang kuliah juga memiliki pengalaman dalam bekerja. Ingat, pengalaman itu mahal dan berharga," tuturnya.