Lantik Rektor di Hari Pahlawan, Universitas OSO Bertekad Wujudkan Indonesia Emas
Pontianak – Ketua Pembina Yayasan Pendidikan OSO, Oesman Sapta (OSO), menghadiri acara pelantikan dan serah terima jabatan Rektor Universitas OSO (UNOSO) di Grand Mahkota Hotel, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu, 10 November 2024
Kegiatan itu dilakukan bertepatan dengan Hari Pahlawan, karena UNOSO bertekad menjiwai semangat juang para pahlawan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Prosesi pelantikan dan serah terima jabatan Rektor UNOSO, dipimpin Ketua Yayasan Pendidikan OSO, Prof. Chairil Effendi. Dia melantik Dr. Yarlina Yacoub sebagai Rektor UNOSO periode 2024-2028, menggantikan Dr. Dede Suratman.
Selain dihadiri Ketua Pembina Yayasan Pendidikan OSO, kegiatan itu dihadiri pendiri UNOSO, Serviati Oesman, Rektor Universitas Tanjungpura Garuda Wiko, sivitas akademika dari sejumlah perguruan tinggi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalbar. Ratusan mahasiswa UNOSO pun tampak hadir dan mengikuti secara hikmat prosesi tersebut.
Usai pelantikan, Oesman Sapta mengucapkan terima kasih kepada Dede Suratman atas pengabdian selama menjabat rektor UNOSO. "Saya senang, Pak Dede orang yang lurus dan mampu menciptakan kesejukan di UNOSO," ujar OSO mengawali pidatonya.
Tokoh nasional asal Kalbar itu menjelaskan, rektor baru UNOSO bukan orang baru di kampus tersebut. Menurutnya, dia sudah lama mengabdikan diri dan bekerja sama dengan rektor sebelumnya.
Sebab itu, OSO meyakini, pergantian iti akan membuat UNOSO semakin maju dan memberikan banyak sumbangsih dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2017-2019 menekankan, situasi perkembangan dunia pendidikan saat ini menuntut kualitas yang lebih baik. Hal itu menjadi tugas dan tantangan bagi rektor baru, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan UNOSO.
"Jadi, kami tentu akan mem-backup sepenuhnya agar kualitas UNOSO ini bisa lebih tinggi, lebih maksimal, dan bisa menghasilkan lulusan yang bisa memenuhi keinginan dan kepentingan bangsa dan negara ini," paparnya.
OSO mengatakan pelantikan rektor sengaja dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, untuk menanamkan jiwa kepahlawanan dan nasionalisme dalam membangun sistem kenegaraan di berbagai sektor.
"Hal itu harus melalui pendidikan dan pengalaman yang diajarkan di universitas. Itu sebabnya UNOSO mengharapkan mahasiswa yang belajar di sini harus menghayati betul pengalaman, bukan hanya teori," tegasnya.
Lebih lanjut, OSO berpesan, mahasiswa yang kuliah di UN OSO tak boleh sekadar belajar teori, atau ingin cepat lulus demi mendapatkan gelar saja. "Kalau tidak punya pengalaman, dalam organisasi apa pun tidak bisa mencapai tujuan maksimal seperti yang direncanakan," imbuhnya.
OSO mengungkapkan, dia bersama istri, Serviati Oesman, mendirikan UNOSO bukan sekadar mengejar kuantitas. Menurut dia, kampus itu didirikan untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, agar menjadi manusia yang memiliki kecerdasan, keterampilan, namun tidak menghilangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
"Jadi, yang keluar (tamatan) Universitas OSO harus betul-betul berkualitas. Nilainya mahal, dan dibutuhkan di mana pun. Sebab itu, Universitas OSO membangun kerja sama dengan berbagai sektor usaha, agar para mahasiswa yang kuliah juga memiliki pengalaman dalam bekerja. Ingat, pengalaman itu mahal dan berharga," tuturnya.
Rektor UNOSO, Yarlina Yacoub menyatakan, dirinya akan terus melakukan inovasi dan perbaikan demi meningkatkan kualitas para lulusan UNOSO. Sebab, peningkatan kualitas SDM Indonesia, akan menentukan masa depan bangsa.
"Kami bukan hanya ingin melahirkan SDM unggul, yang siap untuk bekerja. Kami ingin menjadikan kampus sebagai cakrawala pengetahuan, yang menghubungkan berbagai teori dan praktik di lapangan," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya telah membangun kerja sama dengan berbagai sektor industri, untuk membekali para mahasiswa dengan pengalaman dan praktik lapangan. Namun begitu, sambung dia, pihaknya juga terus mengemleng para mahasiswa dengan berbagai teori dan pengetahuan.
"Kami menargetkan, para mahasiswa yang kuliah di Universitas OSO memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, semangat juang, serta memberikan solusi antara ketidaksesuaian teori dengan praktik di lapangan," tuturnya.