Inisiator GNK Menduga Pergerakan Said Didu Disemangati Sel-sel Kelompok Khilafah

Inisiator GNK Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid
Sumber :

Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai, kritik mantan Sekretaris BUMN Said Didu terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan PSN Rempang disemangati sel-sel kelompok khilafah, yang ingin mendegradasi bangsa dan negara.

Bantah Kritikan Said Didu, Alvin Lim Sebut PSN PIK 2 Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Karena itu, Habib Syakur meminta, TNI, Polri, dan BIN melakukan pengawasan melekat dan mengaudit pendanaan pergerakan Said Didu CS.

"Saya menduga juga punya tendensi yang kuat Said Didu Cs untuk membuat menimbulkan rasa rasisme dan sentimen. Propaganda Said Didu Cs juga punya tendensi yang kuat, untuk menggulingkan pemerintahan Prabowo," kata Habib Syakur dalam video yang beredar di media sosial, dikutip Selasa, 24 Desember 2024.

Muncul Kabar Biaya Pengobatan Agus Salim Dibantu Konglomerat Aguan, Alvin Lim Ungkap Faktanya

Menurutnya, propaganda Said Didu tersebut bisa membuat investor tidak percaya, khususnya dari luar negeri. "Jika dibiarkan, ya tidak apa apa sebetulnya, tapi kita tidak enak mendengar kebencian kebencian diungkapkan Said Didu Cs terutama kebencian kepada Presiden RI Ke 7 Joko Widodo," ujar Habib Syakur.

Yang pada akhirnya diduga bertujuan untuk mengulingkan pemerintahan Prabowo nantinya 

HKBP Bakal Fokus di 3 Sektor Ini Selama 4 Tahun ke Depan

Pengamat Politik dari Indonesia Development Monitoring (IDM) Dedi Rohman sepakat dengan Habib Syakur. Dedi menilai, aparat penegak hukum harus mulai melakukan investigasi terhadap pergerakan Said Didu.

Dedi mengatakan, patut diduga juga pergerakan Said Didu bertujuan  menggulingkan pemerintahan Prabowo dengan cara cara menghancurkkan proyek proyek Strategis Nasional.

"Nah kalau sudah begitu memang sebaiknya aparat hukum dan BIN mulai melakukan investigasi terhadap pergerakan Said Didu CS yang bisa membahayakan keamanan negara nantinya," pungkasnya.