Forum Indonesia Emas Kolaborasi dengan SMK Pembangunan Jaya Edukasi Pelajar Bahaya Narkoba
Jakarta – Jakarta – Narkoba telah menjadi musuh masyarakat terutama generasi muda. Pasalnya, narkoba tidak hanya merusak kesehatan namun juga masa depan. Masyarakat pun dituntut untuk turut berpartisipasi aktif mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Bagi kalangan remaja yang masih mengenyam pendidikan, hal itu menjadi persoalan serius. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, sehingga mendorong Forum Indonesia Emas (FIE) menjalin kolaborasi dengan SMK Pembangunan Jaya mengadakan seminar bertema “Menyelamatkan Generasi Emas Indonesia dari Ancaman Narkoba.”
Acara tersebut menghadirkan narasumber seperti Kepala SMK Pembangunan Jaya – YAKAPI, Warsidi, M.Pd., pengamat pendidikan sekaligus dosen, Muhammad Fathinnuddin, M.H., dan pegiat media sosial, Muhammad Sulthan Amani.
Kepala SMK Pembangunan Jaya – YAKAPI, Warsidi, M.Pd, mengatakan hari ini SMK Pembangunan Jaya melaksanakan kegiatan dalam rangka menghindari bahaya narkoba. Kegiatan ini sangat penting untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia. Pelajar sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menghindari bahaya narkoba.
“Orang yang menggunakan narkoba pasti tidak tenang dan jauh dari kebaikan. Para siswa agar dapat menghindari bahaya narkoba dan diharapkan dapat mensosialisasikan bahaya narkoba antara lain melalui media sosial yang dimiliki,” ucap Warsidi.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Muhammad Fathinnuddin yang mengatakan narkoba dapat memberikan dampak buruk bagi psikologis, sosial, dan akademik pelajar. Penerus generasi bangsa harus memfilter pergaulan dan menjauhi narkoba sebelum terlambat dan merusak masa depan.
“Pemerintahan Presiden Prabowo serius memberantas narkoba yang juga tertuang dalam Asta Cita mewujudkan Indonesia Emas 2045. Penyalahgunaan narkoba termasuk extraordinary crime sehingga harus diputus peredarannya,” kata Fathinnuddin, dalam keterangan yang diterima, Senin.
“Narkoba menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, mengurangi daya pikir dan konsentrasi, meningkatkan risiko hubungan sosial yang merugikan, serta penurunan performa akademik dan peluang untuk meraih cita-cita,” ucap Fathinnudin.
Sebagai narasumber terakhir, Muhammad Sulthan Amani, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mencegah narkoba di era digital saat ini. Pasalnya, masa depan dan cita-cita bangsa ada di tangan anak muda sehingga jangan sampai terjebak dalam pergaulan bebas yang merugikan. Terlebih, penyalahgunaan narkoba memiliki efek buruk bagi tubuh.
“668 pelajar dan mahasiswa terjerat kasus narkoba pada periode Januari-September 2024 berdasarkan data dari kepolisian, dan jumlah itu terbanyak dibanding profesi lainnya. Perkembangan teknologi khususnya sosial media menjadi salah satu faktor meluasnya peredaran narkoba di indonesia. Para pelajar harus perbanyak konten yang membuka pengetahuan, serta membatasi penggunaan media sosial dan mengalihkannya kepada hal-hal yang produktif dan positif seperti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah,” pungkasnya.
Kegiatan seminar ditutup oleh Deklarasi Generasi Emas Menolak Narkoba SMK Pembangunan Jaya - YAKAPI Jakarta, sebagai berikut:
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Senin, tanggal 10 Februari 2025, kami menyatakan bahwa:
1) Kami Guru dan Pelajar SMK Pembangunan Jaya - YAKAPI Jakarta menjunjung tinggi nilai-nilai ideologi Pancasila dan mendukung Kebijakan Visi dan Misi Pemerintah Menolak Narkoba.
2) Kami Guru dan Pelajar SMK Pembangunan Jaya - YAKAPI Jakarta menolak dengan keras segala bentuk tindak peredaran dan penggunaan narkoba di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
3) Kami Guru dan Pelajar SMK Pembangunan Jaya - YAKAPI Jakarta mengajak kepada seluruh pelajar se-Indonesia memerangi narkoba yang sangat merusak generasi emas bangsa.
4) Kami Guru dan Pelajar SMK Pembangunan Jaya - YAKAPI Jakarta SIAP bekerjasama dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait lainnya dan masyarakat, bersinergi mendukung Visi dan Misi Presiden RI Prabowo Subianto Memberantas Narkoba.