Mahasiswa Kecewa atas Plesiran Pimpinan Kelompok Cipayung ke Luar Negeri

Dok. Istimewa
Sumber :

Jakarta — Kekecewaan mendalam disampaikan Wildansah, Mahasiswa Universitas Indra Prasta PGRI (UNINDRA) Jakarta, terhadap tindakan sejumlah pimpinan dan Ketua Umum organisasi kemahasiswaan kelompok Cipayung plus yang melakukan plesiran ke berbagai negara seperti Mekah, Arab Saudi, India, dan Beijing, Tiongkok. 

SOKSI Layangkan Somasi Terbuka ke DEPINAS SOKSI, Persoalkan Penggunaan Nama dan Identitas Organisasi

Perjalanan itu diketahui publik setelah sejumlah foto dan video diunggah di media sosial pribadi para pimpinan organisasi tersebut pada Maret 2025 lalu.

"Kegiatan plesiran yang dilakukan pimpinan pusat kelompok Cipayung ini sangat tidak mencerminkan kepekaan terhadap situasi bangsa yang tengah menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun politik", kata Wildan. 

Resmi Mundur sebagai Sekjen DPP AMPI, Ahmad Andi Bahri: Demi Kejayaan Organisasi

Menurutnya, ketika rakyat sedang prihatin, elit pimpinan organisasi besar kemahasiswaan malah sibuk pelesiran ke luar negeri. 

"Apakah ini tanda kemunduran moral dan hilangnya kepekaan sosial dari para tokoh muda yang seharusnya menjadi penggerak perubahan,” ujar Wildan. 

Ketua Umum HMI UNJ Dukung UU TNI, Ingatkan HMI Jangan Ahistoris terhadap Sejarah

Wildan pun mempertanyakan siapa pihak yang menjadi sponsor perjalanan tersebut dan bagaimana bisa para pimpinan kelompok Cipayung melakukan perjalanan secara bersamaan ke berbagai negara. 

“Publik berhak tahu, siapa yang membiayai mereka? Apakah ini bagian dari agenda tertentu? Mereka harus terbuka agar jangan mahasiswa di bawah tidak menjadi alat kepentingan tertentu,” lanjut Wildan. 

Menurut Wildan, kelompok Cipayung yang selama ini dikenal sebagai barisan kritis dan idealis, kini justru menunjukkan perilaku elitis dan jauh dari akar persoalan mahasiswa serta rakyat.

"Bisa kita lihat postingan medsos pimpinan PB PMII, IMM, KMHDI, KAMMI, dan GAMKI lakukan plesiran sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perjuangan mahasiswa", sesal Wildan. 

Lanjutnya, apa yang mereka tunjukkan di media sosial sangat melukai hati kami mahasiswa biasa yang terus berjuang menghadapi realitas sulit. 

"Sikap mereka jelas melukai kami sebagai mahasiswa aktif", pungkas Wildan.