Pengusaha Muda Ini Komitmen Bantu Program Gizi Nasional

pengusaha muda nasional Muhammad Ridwan Andreas
Sumber :

Jakarta – Program Gizi nasional kembali mendapatkan dukungan dari kalangan pengusaha muda Indonesia. Tanpa pamrih mereka bersedia mengulurkan tangannya untuk ikut berpartisipasi memberikan pemenuhan gizi bagi anak-anak Indonesia. 

Mengenal H.M Assad S Sosok Pengusahan Nasional Yang Peduli Kesehatan Anak-anak

Program ini menginspirasi salah satu pengusaha muda nasional Muhammad Ridwan Andreas untuk memberikan kontribusi nyatanya melalui program satu juta susu untuk anak Indonesia 2025, yang digagas Co-Founder Gerakan @SatuLangkahSatuKarya Fauzan Rachmansyah.

Bertempat di lapangan sepak bola Asiop, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (17/05/2025) Muhammad Ridwan Andreas yang juga Pembina MRA Foundation, bekerjasama dengan Shin Tae Young Foundation, dan susu Kalimelk, menggelar kegiatan coaching clinic, face painting, dan bagi-bagi susu gratis untuk penyandang disabilitas dan anak-anak berkebutuhan khsusus. 

Perdana, PT BAI Gelar Program MBG untuk Sekolah di Lingkup KEK Galang Batang

Pria yang akrab disapa Haji Ridwan ini menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peningkatan gizi anak Indonesia melalui peran swasta yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yang ingin menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan makmur melalui perbaikan gizi nasional.

“Mudah – mudahan kegiatan ini bisa menjadi penyemangat buat mereka penyandang disabilitas, bahwa  mereka tidak sendirian hidup di dunia ini. Dan mudah-mudahan kedepan program-program Pak Prabowo bisa menyentuh masyarakat lapisan bawah tidak mengenal strata sosial,” ujarnya.

Demi Generasi Emas 2045, Pengusaha Bersatu Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Menurutnya, Program-program presiden sangat bagus sebagai upaya pemenuhan gizi anak Indonesia. Program ini dapat menopang gizi anak-anak bangsa, sehingga siap menghadapi Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.

“Pembinaan sumber daya manusia itu kan bukan fisiknya saja, gizinya juga harus dibina. Nah, kelemahan kita selama ini anak-anak kita dipaksa untuk berfikir, dipaksa untuk berkembang, tapi kalau tidak ditopang oleh makanan dan gizi yang bagus juga susah,” tuturnya.  

Halaman Selanjutnya
img_title