5 Nelayan Gaza Ditangkap Tentara Israel saat Melaut untuk Mencari Makan

Bendera Israel
Sumber :

Istanbul - Pasukan angkatan laut Israel menangkap lima nelayan Palestina di lepas pantai Kota Gaza, Sabtu (19/7) malam. Lima warga Palestina itu diamankan saat coba menangkap ikan demi bertahan hidup.

Pengamat Soroti Pengiriman Beras 10.000 Ton Beras ke Palestina di Tengah Krisis Pangan

 

Dari laporan Anadolu, Minggu (19/7), seorang pejabat lokal mengatakan insiden penangkapan itu terjadi di tengah kelaparan yang memburuk imbas blokade zionis Israel di Gaza.

Kecam Israel yang Serang Gereja di Gaza, Kemlu Desak PBB Berani Ambil Langkah Nyata

 

Adapun seorang perwakilan serikat nelayan mengatakan lima nelayan itu melaut untuk mencari makan karena pasokan makanan di pasar hampir tidak ada.

AS Desak Israel dan Suriah Tarik Pasukan dari Suwayda demi Stabilitas Regional

 

Namun, kapal patroli Israel mengejar dan menangkap mereka. Lalu, lima warga Palestina itu dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.

 

Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup semua jalur masuk ke Gaza. Aksi biadab zionis itu juga berdampak terhadap penghentikan pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan sehingga memicu kelaparan di seluruh wilayah itu.

 

Menurut data Palestina, sedikitnya 620 warga Gaza telah meninggal karena kekurangan makanan dan obat-obatan. Hal itu termasuk 69 anak yang meninggal dunia akibat malnutrisi sejak Oktober 2023.

 

Otoritas setempat sudah memperingatkan bahwa 650.000 anak terancam nyawa akibat kekurangan gizi, kelaparan, dan keterbatasan pangan, sementara, sekitar 60.000 ibu hamil menghadapi ancaman nyata karena kekurangan makanan dan layanan kesehatan penting.

 

"Jumlah warga Gaza dari berbagai usia yang datang ke ruang gawat darurat dalam kondisi sangat lemah dan kelelahan terus meningkat secara drastis," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina, Sabtu.

 

Kementerian juga sudah memperingatkan bahwa ratusan orang dengan kondisi tubuh yang sangat lemah kini berada di ambang kematian. Hal itu karena kelaparan dan tubuh warga Palestina sudah tidak mampu bertahan lebih lama.

 

Militer Israel melarang aktivitas perikanan di perairan Gaza dan menembaki atau menangkap siapa pun yang mencoba melaut, padahal kegiatan menangkap ikan kini menjadi satu-satunya cara tersisa untuk mendapatkan makanan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah.

 

Meski risiko tinggi dan peringatan terus disuarakan, sebagian nelayan tetap nekat melaut beberapa meter ke arah laut demi mendapatkan sedikit makanan untuk keluarga mereka.

 

Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan telah menewaskan hampir 59.000 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

 

Serangan tanpa henti itu telah menghancurkan wilayah Gaza, memperparah krisis pangan, dan memicu penyebaran penyakit.

 

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kepala pertahanan Yoav Gallant. Keduanya itu dijerat dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

 

 

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di Gaza.