Heboh Kemunculan Suku Togutil Hampiri Pekerja Tambang di Hutan Halmahera

Suku Togutil di Halmahera menyambangi pekerja tambang
Sumber :
  • Media sosial

Unggahan ini menimbulkan berbagai reaksi dari warganet, yang sebagian besar terkejut dan penasaran dengan keberadaan serta kehidupan suku ini. 

Viral Ngajak Youtuber Cantik Korea ke Hotel, Om Albert Bantah Cabul

Suku Togutil adalah kelompok etnis yang hidup secara nomaden di hutan-hutan Halmahera Utara, Maluku Utara. Mereka dikenal dengan gaya hidup sederhana dan terisolasi dari kehidupan modern. Mereka menjalani hari-hari dengan memanfaatkan hasil hutan seperti memukul sagu, berburu rusa dan babi, mencari ikan, serta berkebun. Selain itu, mereka juga mengumpulkan tanduk rusa, damar, dan telur megapoda untuk dijual ke penduduk pesisir. 

Suku Togutil di Halmahera menyambangi pekerja tambang

Photo :
  • Media sosial
Kisah Pilu Bocah Gibran yang Nangis Kelaparan di Bogor, Malah Ditinggal Kabur Ibu

Suku Togutil mendiami hutan lebat di kawasan Halmahera, terutama di Taman Nasional Aketajawe-Lolobata. Mereka tersebar di beberapa daerah seperti Halmahera Tengah, Halmahera Timur, dan Halmahera Utara. Nama Togutil sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti "orang hutan", mencerminkan keterikatan mereka dengan alam. 

Suku ini memiliki pengetahuan mendalam tentang hutan dan keanekaragaman hayati di sekitarnya. Mereka tahu berbagai jenis tumbuhan dan hewan serta cara memanfaatkannya tanpa merusak lingkungan. Kearifan lokal ini termasuk dalam pengobatan tradisional yang menggunakan bahan-bahan alami. 

Viral, Profesor Demonstran Pro Israel Lecehkan Wanita Berhijab

Selain gaya hidupnya yang menarik, suku Togutil juga dikenal dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun. Mereka percaya pada roh-roh hutan dan menjalankan berbagai ritual untuk menjaga keharmonisan dengan alam. Kepercayaan ini menjadi panduan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal berburu dan bertani. 

Meski hidup terisolasi, suku Togutil tidak sepenuhnya menutup diri dari dunia luar. Mereka kadang-kadang berinteraksi dengan penduduk pesisir untuk berdagang hasil hutan. Namun, kedatangan mereka ke area tambang dan berinteraksi dengan pekerja merupakan hal yang jarang terjadi dan menjadi perhatian khusus. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan makanan atau barang lain kadang memaksa mereka untuk mendekat ke pemukiman atau proyek pembangunan