Skandal Demurrage Beras Bapanas-Bulog, Ketahanan Pangan Jadi Peringatan Keras

Ilustrasi beras
Sumber :

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mewanti-wanti soal bahaya perubahan iklim yang akan memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan.

Bertemu Presiden Jokowi, Ahmad Ali: Fokus pada Politik dan Ekonomi Sulawesi Tengah

Wanti-wanti dari Jokowi menjadi peringatan keras bagi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di tengah belum usainya skandal demurrage sebesar Rp 294,5 miliar.

Pakar Ekonomi Ferry Latuhihin mengamini wanti-wanti yang disampaikan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Menurut Ferry, dari tahun ke tahun masalah stok pangan karena keterbatasan supply selalu muncul dan tak kunjung bisa diselesaikan Bapanas dan Bulog pimpinan Arief Prasetyo Adi dan juga Bayu Krisnamurthi.

Gagal Adu Domba Jokowi-Prabowo, Pengamat Sebut Kini Serangan Beralih ke Gibran

“Ini bukan kasus baru. Dari tahun ke tahun kasus stok pangan selalu muncul karena keterbatasan supply,” tegas dia, Senin, 29 Juli 2024.

Ferry mengingatkan, pentingnya Bapanas-Bulog dalam menimalisir resiko short-supply agar tidak terjadi kepanikan pasar yang dapat mendorong naiknya harga-harga komoditas. Ferry mengingatkan, kepada Bapanas-Bulog untuk tidak menciptakan kepanikan pasar.

Diterpa Kasus Demurrage Rp294M, Jokowi Didesak Copot Kepala Bapanas

“Lembaga-lembaga tersebut (Bapanas-Bulog harus) bekerja dengan baik dalam arti meminimalisir risiko short-supply agar tidak terjadi kepanikan pasar yang dapat mendorong naik harga-harga komoditas itu,” papar Ferry.

Ferry menambahkan, jika tidak dapat mencegah kenaikan harga pangan hingga kepanikan pasar maka akan menyebabkan naiknya inflasi. Apabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.

Halaman Selanjutnya
img_title