Gagal Adu Domba Jokowi-Prabowo, Pengamat Sebut Kini Serangan Beralih ke Gibran

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming raka
Sumber :

“Saya pikir Mas Gibran perlu berlatih jurus baru laksana elang mematuk ikan di laut agar bisa memberi peringatan kepada pihak-pihak terkait dengan lugas, sehingga isu negatif yang muncul tidak terus menggelinding dan bisa dikendalikan,” jelasnya.

Bertemu Presiden Jokowi, Ahmad Ali: Fokus pada Politik dan Ekonomi Sulawesi Tengah

“Memang tidak perlu reaktif, tetapi paling tidak bisa memberi penyeimbang agar isu tidak mengalir liar ke publik, padahal itu tidak benar,” tambahnya.

Dikatakan Surokim, media sosial ibarat dua sisi mata uang, di satu sisi bisa digunakan untuk menyebar isu negatif seperti konten hoaks, ujaran kebencian yang memicu keresahan dan perpecahan. Sebaliknya, bisa dimanfaatkan juga secara positif untuk menguatkan dan menebar kebaikan.

Diterpa Kasus Demurrage Rp294M, Jokowi Didesak Copot Kepala Bapanas

“Media sosial memang ruang bebas yang selalu ada potensi untuk digunakan baik untuk tujuan negatif maupun positif. Saya pikir perlu adanya patroli cyber troop sebagai upaya preventif yang berkesinambungan. Ruang ini perlu dijaga semua pihak agar bisa sehat dan positif,” ulasnya.

Surokim mendorong agar media sosial digunakan untuk hal-hal positif, seperti menggalang persatuan, rekonsiliasi nasional, dan menciptakan politik yang bermartabat.

Ahmad Ali- Abdul Karim: Kami Maju Pilkada Sulteng Karena Mandat Pak Prabowo

“Semua pihak harus kembali (melakukan) rekonsiliasi dan fokus kepada agenda strategis ke depan. Semua (harus) ikut menjaga ruang medsos sehingga menjadi fungsional untuk membangun peradaban politik yang bermartabat,” pungkas Surokim