Nunung Srimulat Divonis Kanker Payudara, Kamu Wajib Kenali Penyebab dan Cara Pencegahannya

- Instagram / @nunung63.official
Cerita Kita – Pelawak ternama Nunung alias Tri Retno Prayudati mengaku divonis mengalami kanker payudara oleh dokter. Melalui salah satu podcast di kanal Youtube Nunung mengatakan telah diperiksa oleh dokter.
Saat memeriksakan diri, dokter menemukan benjolan di bagian tubuh Nunung. Kemudian ia disarankan untuk melakukan USG (Ultrasonografi) untuk memeriksa benjolan tersebut.
Dan berdasarkan hasil pemeriksaan Nunung dinyatakan mengidap kanker payudara yang merupakan tumor ganas. Komedian srimulat ini bahkan seringkali menangis ketika mengingat sakit yang diidap.
Lalu apa sebenarnya kanker payudara itu dan bagaimana cara pencegahannya?
Sebagian wanita mungkin belum paham bahwa kanker memiliki beberapa jenis. Namun sebelum mengarah kesana, perlu dipahami bahwa kanker adalah suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel yang ada di payudara.
Dan hal ini terjadi ketika sel-sel payudara tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Kanker ini dapat tumbuh apabila terjadi perkembangan yag abnormal.
Sedangkan sel-sel tersebut dapat membelah diri lebih cepat dari pada sel-sel yang berakumulasi hingga membentuk benjolan.
Cerita kita merangkum dari berbagai sumber bahwa ada beberapa jenis kanker payudara, yaitu invasive dan non invasive.
Kanker payudara invasive terjadi saat sel kaker menyebar ke bagian lain payudara. Sementara kanker payudara non invasive merupakan sebuah kondisi yang belum menyebar dari jaringan asli.
Selain itu ada beberapa jenis kanker payudara yang sering terjadi, diantaranya Ductal Carcinoma In Situ, Lobular Carcinoma In Situ, Invasive Ductal Carcinoma, dan Invasive Lobulare Carcinoma.
Gejala dari kanker payudara antara lain terdapat benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan disekitarnyam, darah keluar dari puting payudara, nyeri dan pembengkakan pada payudara, dan beberapa hal lainnya.
Disebutkan pula bahwa kanker payudara bisa diturunkan atau dapat terjadi karena faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, serta hormon.