Tips Untuk Meng-handle Stress Dengan Bijak

Ilustrasi orang yang sedang stress
Sumber :
  • Kat Smith/ pexels

Cerita Kita –Banyak dari kita menghadapi tantangan yang bisa membuat stres, terbebani, dan memunculkan emosi yang meluap-luap ke orang dewasa dan anak-anak. Kadangkala saat jauh dari lingkup sosial, seperti physical distancing, dapat membuat kita merasa terisolasi dan kesepian serta dapat meningkatkan stres dan kecemasan.

May Day: Perjuangan Kelas Pekerja Lawan Kapitalisme yang Mendunia

 

Setelah mengalami traumatis, biasanya trauma tersebut memiliki efek yang kuat dan cenderung akan memakan waktu lama untuk menyembuhkannya. Maka dari itu, kita juga perlu untuk Mempelajari cara sehat mengatasi dan mendapatkan perawatan serta dukungan yang tepat sehingga membantu mengurangi perasaan dan gejala stres. 

Mengenal VAR 'Si Mata Elang', Dituding Biang Kerok Kekalahan Garuda Muda

 

Gejalanya mungkin fisik atau emosional. Reaksi umum dari perilaku atau perasaan yang memicu stres dapat meliputi:

Ups! Kondom Bekas Berserakan di RTH Jakbar, Diduga Tempat Esek-esek

 

1. Ketidakpercayaan Perasaan takut, kaget, marah, sedih, khawatir, mati rasa, atau frustrasi 2. Perubahan nafsu makan, energi, keinginan, dan minat Kesulitan tidur atau mimpi buruk, berkonsentrasi, dan mengambil keputusan.

3.Reaksi fisik, seperti sakit kepala, nyeri tubuh, masalah perut, dan ruam kulit 

4. Memburuknya masalah kesehatan kronis 

5. Memburuknya kondisi kesehatan mental 

6. Peningkatan penggunaan tembakau, alkohol, dan zat lainnya 

 

Merasa stres, cemas, sedih, dan khawatir adalah hal yang wajar selama masa traumatis berlangsung seperti penembakan massal, bencana alam, atau pandemi. Di bawah ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu diri sendiri, orang lain, dan orang-orang sekeliling Anda dalam mengelola stres. 

 

Hal yang perlu anda lakukan adalah pertama, berhenti dan istirahatkan pikiran anda dari menonton, membaca, atau mendengarkan berita, termasuk konten-konten di media sosial. Pertimbangkan untuk membatasi berita hanya beberapa kali sehari dan memutuskan sambungan dari layar ponsel, TV, dan komputer untuk sementara waktu. 

 

Kedua, Jaga dirimu. Makan sehat, olahraga, tidur yang cukup, dan istirahatlah jika Anda merasa stres. Jaga tubuh Anda. Ambil napas dalam-dalam, regangkan, atau bermeditasi. 

 

Ketiga, Cobalah makan makanan yang sehat dan seimbang. Berolahraga secara teratur. Usahakan tidur yang cukup. Hindari penggunaan alkohol, tembakau, dan zat yang berlebihan. Lanjutkan tindakan pencegahan atau pemeriksaan kesehatan mental secara rutin, seperti yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda.

 

Keempat, Coba lakukan aktivitas lain yang Anda sukai. Bicaralah dengan orang lain. Bicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang kekhawatiran Anda dan bagaimana perasaan Anda. Ceritakan masalah Anda dan cara mengatasinya dengan orang tua, teman, konselor, dokter, atau pendeta. Terhubung dengan organisasi berbasis komunitas atau agama Anda. 

 

Kelima, hindari narkoba dan alkohol. banyak orang beranggapan dengan menenggak alkohol maupun mengonsumsi narkoba bisa mengurangi stress. Padahal melakukan hal tersebut justru menimbulkan masalah tambahan dan meningkatkan stres yang sudah Anda rasakan. Kenali saat Anda membutuhkan lebih banyak bantuan. Jika masalah berlanjut atau Anda berpikir untuk bunuh diri, bicarakan dengan psikolog, pekerja sosial, atau konselor profesional. 

 

Demikian tips yang perlu anda lakukan ketika anda mulai mengalami gejala-gejala stress. Ingat untuk tidak mendiagnosis penyakit sendiri, pastikan anda sudah memeriksakan kepada ahlinya tentang kondisi yang anda alami. Semoga artikel ini dapat membantu.