Kisah Pilu Bocah Aldelia 'Dibakar' Temannya hingga Alami Gizi Buruk

Bocah SD di Padang Pariaman alami luka bakar dan gizi buruk
Sumber :
  • tvOne

Cerita Kita – Bocah sekolah dasar di Padang Pariaman, Sumatera Barat, mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya akibat kelalaian teman sekolahnya yang menyiramkan bensin ke tubuhnya saat bermain di tempat bakaran sampah.

Ahli Hukum: SK Bupati Terkait Tambang hanya Bisa Diputus oleh Tata Usaha Negara

Bocah perempuan bernama Aldelia Rahma (11) itu kini lemah tak berdaya hanya bisa terbaring di rumahnya. Kondisinya semakin memprihatinkan karena juga alami gizi buruk. Tubuhnya kurus sementara luka bekas terbakar masih melepuh di beberapa bagian tubuh.

Aldelia yang bersekolah di SD 10 Durian Jantuang  III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, merupakan anak keempat dari lima saudara. Ia terlahir dari keluarga tak mampu. Selama ini kehidupan keluarga itu bergantung pada kakak tertua.

Eksaminasi Perkara Mardani Maming, Pakar Hukum Sebut SK Bupati Tak Langgar UU Minerba

Murniati, ibu kandung Aldelia, mengatakan peristiwa malang yang menimpa Adelia berawal saat Aldelia bermain bersama teman-teman sekolahnya. Saat membakar sampah, salah satu temannya tiba-tiba menyiramkan bensin ke tubuh Adelia. 

"Setelah itu api langsung menyambar tubuh anak saya. Anak saya lari tunggang langgang mencari bantuan, api terus menjalar," ujar ibu korban.

Terima Pendaftaran Bupati Kukar 2 Periode, Ketua KPUD akan Dilaporkan ke DKPP

Bocal Aldelia Rahma di Padang Pariaman luka bakar dan gizi buruk

Photo :
  • tvOne

Aldelia lari ke arah WC sekolah dengan niat mencari air untuk memadamkan api lantaran temannya seketika kabur usai melihat Adelia terbakar.

"Rupanya WC sekolah terkunci. Lalu anak saya lari ke dalam kelas, baru lah diketahui oleh guru. Guru menyuruh Adelia berguling-guling di tanah agar api padam," kata Murniati.

Ketika api sudah padam, kondisi Aldelia ternyata sudah mengalami luka bakar serius, nyaris disekujur tubuhnya. Korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke rumah sakit di Lubuk Basung. Lalu dirujuk lagi ke RSUP M Djamil Padang.

Di Padang, Adelia mendapatkan perawatan kurang dari dua bulan. Pihak rumah sakit menyuruhnya pulang dan diminta pelayanan rawat jalan.

"Pihak rumah sakit mengatakan bahwa luka anak saya sudah kering, sudah bisa dibawa pulang namun setelah diperhatikan ternyata masih berat lukanya," ulas Murniati.

Namun nyatanya bekas luka bakar di tubuh Adelia masih berdarah dan basah, apalagi pada bagian belakang. "Ini luka yang masih basah dan seperti infeksi. Ini masih sakit kalau disentuh," beber Murniati sembari memperlihatkan luka itu.

Sekitar dua minggu sudah Adelia terbaring di rumahnya. Ia makan melalui selang yang dimasukan ke dalam mulut. Makanan harus ditumbuk hingga cair agar bisa ditelan.

"Tidak ada obat dikasih oleh rumah sakit. Kami pun tidak ada biaya bolak balik ke Padang," tuturnya. Dengan kata lain, Adelia harus melawan rasa sakit sendiri tanpa bantuan obat penahan nyeri.

Malangnya lagi, pasca terbakar Aldelia divonis dokter sebagai pasien gizi buruk. Tubuh dan psikis Aldelia trauma mendalam. Kesehatannya menurun.

"Sekarang ia juga kena gizi buruk. Tubuhnya kurus sekali. Saya kasihan sama Aldelia," imbuh Murniati.

Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengunjung bocah Aldelia

Photo :
  • Pemkab Padang Pariaman

Dijenguk Bupati

Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang menerima kabar tersebut dari media, langsung mengunjungi rumah Aldelia Rahma. Ia langsung membawa Aldelia ke RSUD Parit Malintang untuk mendapatkan perawatan intensif. 

Suhatri Bur mengaku merasa sangat sedih atas derita yang dialamai oleh Adelia Rahma, dia tak mampu membayangkan betapa berat penderitaan yang dilamai oleh Adelia.

"Hari ini saya perintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan RSUD untuk segera memberikan pelayanan kesehatan yang intensif terhadap anak kita Adelia, dan untuk persoalan BPJS, Pesoalan PKH dan lainnya juga harus segera diperbaharui oleh dinas terkait," kata Suhatri Bur.

Untuk saat ini, terang Suhatri Bur, pihaknya akan fokus pada pemulihan kesehatan Adelia, termasuk perbaikan gizi yang bersangkutan karena kondisi yang bersangkutan secara fisik sangat kurus dan perlu asupan gizi dan perawatan medis yang intensif.

"Kita berharap Adelia bisa sehat kembali, dan semoga adelia segera mendapatkan perawatan yang intensif. Terkait dengan persoalan biaya yang tidak ditanggung oleh BPJS akan menjadi tanggung jawab Bupati bersama jajaran," ungkapnya

Suhatri Bur berharap pihak Wali Korong, Wali Nagari, Camat dan pihak sekolah untuk mengawasi anak anak Kita di sekolah dan saat bermain, dan ini menjadi pembelajaran baigi kita semua, termasuk Pemerintahan terendah, pihak sekolah untuk melakukan kontrol dalam bergaul dan berinteraksi bersama teman-temannya.