Cantik Itu Luka-Review Novel, Punya Wajah Cantik Memang Jadi Idaman?
- Youtube / Fiersa Besari
Cerita Kita – Novel Cantik Itu Luka memuat kisah di masa penjajahan hingga kemerdekaan Indonesia.
Masa penjajahan yang diangkat yaitu masa penjajahan Belanda, Jepang, masa Kemerdekaan, hingga pasca Indonesia merdeka.
Novel fiktif karya Eka Kurniawan ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2002 lalu.
Sebelum masuk lebih jauh ke dalam kisah yang ada di novel tersebut, kita ulik sedikit profil Eka Kurniawan selaku penulis novel ini.
Eka Kurniawan merupakan seorang penulis yang lahir di Kota Tasikmalaya 28 November 1975 silam.
Penulis novel Cantik Itu Luka berhasil meraih beberapa penghargaan pula.
Novel Cantik Itu Luka bahkan merambah ke kancah internasional karena berhasil menarik perhatian masyarakat luas.
Novel tersebut masuk dalam deretan novel best seller yang diterjemahkan kel lebih dari 34 bahasa.
Alur novel Cantik Itu Luka menceritakan mengenai sudut pandang kecantikan yang dimiliki oleh seorang wanita.
Kisahnya diawali oleh seorang perempuan bernama Dewi Ayu yang bangkit dari kubur setelah dua puluh tahun meninggal dunia.
Tanah kuburan retak dan berhamburan, ada badai dan gempa kecil, dibalik peristiwa itu muncul sosok perempuan yang terbalut kain kafan seperti baru meinggal kemarin.
Kebangkitannya dari kubur membuat masyarakat gaduh, ia berpikir ada sekelompok orang yang jahat kepadanya sampai menguburnya dalam keadaan hidup.
Dewi Ayu meninggal di usia 51 tahun dan dulunya merupakan seorang pelacur yang mempunyai paras begitu cantik, hingga menjadi seorang yang sangat dicari oleh tentara Jepang dan Belanda di masa penjajahan.
Ia meninggal setelah berhasil melahirkan anak keempat 12 hari setelahnya. Memori terakhirnya mengingatkan ia untuk segera mencari bayinya.
Bayi tersebut bernama Cantik, namun secara fisik nama tersebut bertolak belakang dengan rupanya.
Kulitnya hitam legam dan hidungnya seperti colokan listrik, hingga banyak orang yang ngeri melihat sosok Cantik ini.
Ketiga putri Dewi Ayu yang lain mewarisi kecantikan yang dimiliki olehnya sejak kecil. Sampai banyak orang menantikan mereka tumbuh dewasa yang nantinya bisa dinikahi.
Melihat kehidupan ketiga putrinya tanpa mengenal sosok ayah dan sering bersinggugan dengan laki-laki membuat Dewi Ayu berfikir bahwa suatu saat paras cantik mereka akan berakibat buruk.
Novel Cantik Itu Luka juga membawa daya tarik tersendiri bagi pembacanya.
Di latar belakangi masa penjajahan, Eka Kurniawan berhasil menyuguhkan kisah unik dan menggambarkan masa itu di wilayah Pulau Jawa.
Selain itu, nilai kebudayaan yang disampaikan ke dalam novel diantaranya warga kecil yang tinggal di pesisir sungai dan sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
Gaya bahasa yang digunakan juga terkesan blak-blakan dan menjadi ciri khasnya, sehingga banyak disukai orang karena jalan ceritanya mudah dipahami.
Dikutip Cerita Kita dari berbagai sumber, banyak hal yang bisa dipelajari dari novel Cantik Itu Luka. Bukan hanya mengandung unsur sejarah Indonesia saja, ada pula beberapa nilai yang berhubungan degan dunia mistis.
Sementara itu pesan moral yang bisa dipetik dari novel satu ini adalah kecantikan bukan menjadi hal yang utama atau segalanya, karena dapat membawa atau menjadi penyebab malapetaka atau luka bagi seseorang apabila tidak menjaga dan memanfaatkannya dengan baik.
Disisi lain menilai seseorang dari rupa, pekerjaan, atau seberapa rendah derajatnya merupakan hal yang lebih baik dihindari sehingga tidak membandingkan dengan manusia lainnya.