Cetak Rekor, Pria Australia Hidup 105 Hari dengan Jantung Buatan Titanium
Tokyo – Seorang pria Australia hidup selama 105 hari dengan jantung buatan berbahan titanium sebelum akhirnya menerima transplantasi jantung donor.
Ini merupakan rekor terlama bagi pasien yang dipasangi perangkat jantung, menurut kelompok riset Australia yang terdiri dari para ahli dari perusahaan medis AS-Australia BiVACOR, Universitas Monash, dan institusi lainnya.
Jantung buatan itu, yang diciptakan oleh pendiri dan kepala teknologi BiVACOR, Daniel Timms, menggunakan rotor yang melayang secara magnetis (magnetic levitation/maglev) untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru.
Teknologi serupa digunakan oleh kereta-kereta cepat seperti Linear Chuo Shinkansen di Jepang yang kini sedang dikerjakan.
Dalam tahap awal pengembangan, BiVACOR bekerja sama dengan para ahli internasional, termasuk Toru Masuzawa, profesor dari Universitas Ibaraki, Jepang, yang memiliki keahlian dalam teknologi maglev.
Pasien asal Australia berusia 40-an itu menderita gagal jantung parah dan menjalani prosedur operasi selama enam jam untuk memasang jantung buatan di Rumah Sakit St. Vincent, Sydney, pada 22 November, menurut kelompok riset tersebut.
Pada awal Februari, pria tersebut menjadi orang pertama di dunia yang diperbolehkan pulang dari RS dengan jantung buatan berbahan titanium, menurut pernyataan dari Program Perintis Jantung Buatan pada 12 Maret.