Kemiskinan Belum Terselesaikan, Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masyarakat Dinilai Jadi Solusi

Diskusi BPIP yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang
Sumber :

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Widya Mandira Marianus Kleden menambahkan, perlunya tata niaga yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia memberikan contoh tentang potensi besar komoditas jagung di Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dapat menghasilkan triliunan rupiah jika dikelola dengan baik dari hulu hingga hilir. 

Survei Terbaru Pilkada Papua Tengah, Willem Wandik-Aloysius Giyai Makin Ungguli 3 Pesaingnya

"Tahun ini, NTT menghasilkan 650 ribu ton jagung. Dengan harga di pasar internasional sekitar Rp4.655 per kilogram, NTT bisa mendapatkan Rp3 triliun," ungkap Marianus.

Namun, ia juga menyoroti masalah budaya politik yang menghambat pembangunan infrastruktur di daerah-daerahtertentu. 

Ekonomi Global Bergejolak, Chuck: Saatnya Presiden Prabowo Terapkan Rezim Pemulihan Aset

"Ada budaya balas dendam, jika suatu desa tidak memberikan suara dalam pilkada, maka infrastrukturnya tidak dibangun, padahal di desa itu ada sumber komoditi," tambahnya.

Di sisi lain, keterlibatan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya juga oerlu menjadi perhatian.

Dewan Pakar BPIP: Astacita Prabowo Aktualisasi Demokrasi Ekonomi Pancasila

Hal itu ditegaskan Koordinator Forum Masyarakat Adat Pesisir Bona Beding yang menyebut masyarakat adat pesisir sering kali dipandang miskin karena kebutuhan mereka diukur dengan standar yang berbeda. 

Menurutnya, masyarakat adat pesisir memiliki cara hidup yang bergantung pada alam, seperti bergantung pada angin untuk berlayar, bukan bahan bakar minyak (BBM). 

Halaman Selanjutnya
img_title