Aktivis Muhammadiyah Siap Galang Mosi Tidak Percaya ke Ketum IMM usai Membiarkan Demo Anarkis di Kemendes

Aktivis Muhammadiyah Rahmat Kurniawan
Sumber :

Jakarta – Aktivis Muhammadiyah Rahmat Kurniawan siap menggalang mosi tidak percaya kepada Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Periode 2024-2026 Riyan Betra Delza karena telah membiarkan aksi demonstrasi yang mengatasnamakan DPP IMM dan berperilaku anarkis di Kantor Kemendes PDT pada Jum'at 7 Maret 2025 lalu.

Demo Mahasiswa di Patung Kuda Suarakan Tolak Imunitas Kejaksaan

"Karena tidak ada permintaan maaf secara resmi dari DPP IMM terkait aksi anarkis tersebut maka Ketum IMM harus bertanggungjawab. Dan kita siap menggalang mosi tidak percaya," tegas Rahmat yang juga Ketua Bidang Tablik Kajian Keislaman DPP IMM Periode 2018 -2020, Senin, 10 Maret 2025

Rahmat mengecam atas pihak-pihak asing atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menunggangi aksi DPP IMM ke Kemendes PDT.

Bakar Ban di PTUN, Massa Ultimatum Hakim Bebas Intervensi Mafia HGU Sawit PT SKB

"Mengecam (aksi tersebut) ditungganggi oleh oknum-oknum atau pihak-pihak asing," katanya dengan nada prihatin.

Menurutnya, aksi yang dilakukan dengan mengatasnamakan DPP IMM tersebut tidak mencerminkan cara menyampaikan aspirasi yang dilakukan oleh persyarikatan  Muhammadiyah yang lebih mengedepankan dialog dan intelektualitas tanpa kekerasan

Diduga Terlibat Pembiarian Bisnis Rokok Ilegal, Puluhan Mahasiswa Tuntut Oknum Polisi di Malang Diperiksa

"Menyayangkan cara DPP IMM aksi yang cenderung anarkis ke Kemendes daripada berusaha untuk berdialog yang konstruktif dalam menyampaikan aspirasi-aspirasinya," ungkap Rahmat.

Padahal, kata Rahmat, usaha berdialog adalah cara-cara yang umum dilakukan oleh Muhammadiyah dalam menyampaikan aspirasi-aspirasi ke pemerintahan, bukan dengan cara-cara aksi yang mengedepankan anarkis dan kekerasan.

"Dalam menyampaikan aspirasi menggunakan akal sehat dan dialog yang teduh dan konstruktif adalah hal utama yang mencerminkan gerakan advokasi yang baik daripada dengan cara-cara kekerasan," jelas Rahmat.

Lebih lanjut, dirinya menyayangkan DPP IMM tidak memiliki kepekaan untuk mengkaji informasi yang lengkap untuk meninjau kinerja Kemendes PDT.

"Sangat menyayangkan organisasi setingkat DPP (IMM) tidak memiliki informasi yang komprehensif terkait kinerja Kemendes," katanya.

Aktivis Muhammadiyah itu juga turut mengajak aktivis-aktivis dalam memajukkan bangsa dengan mengedepankan mengkaji informasi mendalam dan dialog yang konstruktif-produktif menjadi suatu budaya yang tepat untuk mengawal kinerja pemerintah saat ini.

"Sebagai warga negara penting untuk bergerak peduli pada bangsa dengan menjadikan budaya kepekaan untuk mengkaji informasi dengan lengkap dan mengedepankan dialog untuk menyampaikan aspirasi-aspirasi dalam mengawal kebijakan pemerintah," ungkapnya.