Momen Menhut Kunker Gendong Antar Anak Orangutan ke Sekolah di Nyaru Menteng Kalteng

Mengut tinjau kawasan konservasi dan rehabilitasi Orangutan
Sumber :

 “Saya sudah mengunjungi Pulau Salat, tempat pra-pelepasliaran, orangutan yang ada di sana itu sebenarnya alumni sekolah orangutan yang ada di Nyaru Menteng ini," ujar Menhut. 

FOReTIKA Apresiasi Ruang Kolaborasi Menhut dengan Perguruan Tinggi: Awal yang Sangat Baik di Kehutanan

Raja Antoni mengatakan proses untuk kembali melepasliarkan orangutan ini bukan hal yang mudah sehingga perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Menurutnya, hal ini juga dapat memotivasi seluruh pihak agar menjaga alam dan menjaga kelestarian satwa lebih baik.

"Ini sebuah proses yang tidak gampang, macam-macam ada yang 2 tahun, ada yang 3 tahun, 6 tahun bahkan ada yang tidak bisa lagi dilepasliarkan karena berbagai macam faktor. Ada yang trauma, sakit,  atau penyakit permanen, jadi sekali lagi ini memotivasi kita semua untuk menjaga alam kita yang lebih baik," tuturnya. 

Hari Bakti Rimbawan 2025, Menhut Ingatkan Jajarannya Refleksi dan Evaluasi

"Hutan kita agar lebih lestari sehingga orangutan dan satwa-satwa lainnya dapat hidup normal di rimba raya yang merupakan rumah mereka," sambungnya. 

Pada kesempatan yang sama, CEO BOSF Jamartin Sihite, mengatakan sebanyak 21 orangutan bersekolah di sekolah orangutan Nyaru Menteng ini. Mereka terbagi menjadi beberapa kelas dengan berbagai pelajaran yang didapatkan.

Menhut Tegaskan Akan Terus Cabut PBPH yang Tak Jalankan Kewajiban

"Di sekolah ini ada 21 orangutan termasuk kelas 5 dan 6, yang diantar Pak Menteri itu kelas 3 dan 4. Sementara jumlah orangutan yang ada di kita ini lebih dari 100," ujar Jamartin.

"Kebanyakan adalah hasil penyerahan warga yang disampaikan ke BKSDA yang mana itu adalah unitnya pak Menteri kita berkolaborasi dan melakukan rescue bersama-sama," imbuhnya.