Komitmen Dukung Asta Cita, Komdigi Gelar SAPA PIP Tingkatkan  Kapasitas Penyuluh

Bimtek SAPA PIP yang digelar di kota Medan
Sumber :

MedanKementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berkomitmen untuk memberikan literasi dan informasi kepada masyarakat terkait program prioritas Asta Cita Pemerintahan Kabinet Merah Putih. Salah satunya dengan memberdayakan Penyuluh Informasi Publik (PIP) untuk terjun langsung ke masyarakat secara tatap muka. 

Terinspirasi Tokoh Bangsa 4S, Fauzan Rachmansyah Buktikan Kiprahnya di Panggung Politik dan Masyarakat

PIP tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai penjaga kepercayaan publik, penangkal disinformasi, serta penggerak partisipasi warga. Untuk itu, penting dilakukan peningkatan kapasitas bagi PIP guna memberikan pemahaman yang komprehensif tentang berbagai program dan kebijakan pemerintah serta kemampuan teknis komunikasi.

Ketua Tim Kelembagaan Komunikasi Pemerintah, Kementerian Komdigi, Angki Kusuma Dewi, dalam pembukaannya menyampaikan apresiasi kepada PIP yang masih menjadi salah satu mitra strategis pelaksanaan komunikasi publik. 

Estafet Kepemimpinan di LQ Indonesia Law Firm: La Ode Surya Gantikan Alvin Lim

Ia berharap, PIP terus berkomitmen menjalakan tugasnya melakukan literasi kepada masyarakat terkait isu-isu yang menjadi perhatian pemerintah terlebih yang berkaitan dengan program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden.

“Bapak Ibu penyuluh, kami memahami bahwa kapasitas PIP harus terus ditingkatkan. Melalui Bimbingan Teknis Sarana Pelatihan dan Apresiasi Penyuluh Informasi Publik (SAPA PIP), kami mengajak PIP untuk mengetahui lebih dalam perihal program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan strategi cegah judi online. Dua materi ini penting sekali untuk dipahami oleh masyarakat. Di sesi ketiga, kita juga akan belajar teknik public speaking yang efektif, agar para PIP semakin percaya diri serta mampu menyampaikan informasi publik dengan baik dan mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat khususnya di daerah perbatasan dan 3T,” jelas Angki.

Pelindo Jalankan Program Tahap Kedua Program Restorasi Ekosistem Pesisir

SAPA PIP yang digelar di kota Medan pada Kamis, 15 Mei 2025, dihadiri oleh para PIP perwakilan kab/kota di Sumatera Utara secara langsung dan secara online dari berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya yaitu dr. Husni Arbie dari Kementerian Kesehatan yang menyampaikan materi CKG, Menhariq Noor dari Kementerian Komdigi yang menjelaskan terkait cegah judi online, dan Kevin Liliana, praktisi komunikasi, yang menyampaian materi sekaligus praktik terkait public speaking.

dr. Husni Arbie menjelaskan sejak tahun 2009 sampai 2019, penyakit paling tinggi di Indonesia adalah stroke. Stroke sejauh ini masih menempati posisi empat besar penyakit paling banyak diidap oleh masyarakat Indonesia. “(Stroke) biaya pengobatannya mahal, makanya perlu ada cek kesehatan gratis untuk mendeteksi dini potensi kena sakit,” ujar Husni.

Kementerian Kesehatan menyajikan data, lebih dari 60 persen penduduk Indonesia diatas usia 20 tahun, tidak pernah melakukan periksa darah, tidak pernah periksa kolesterol, tidak pernah mengukur tekanan darah dan tidak memantau berat badan. “Pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka pencegahan dan deteksi dini. Pencegahan agar tidak terjadi sakit dan manajemen faktor risiko. Bila salit terdeteksi di fase awal dapat dikelola dan tidak menyebabkan keparahan atau kematian,” kata Husni lagi.

Dalam SAPA PIP ini, Kementerian Komdigi berbagi pengetahuan dan tips agar terhindar dari jerat judi online. Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal Perjudian Komdigi, Menhariq Noor menjelaskan judi online banyak digandrungi karena menjanjikan kemenangan sehingga membuat kecanduan.

“Pattern-nya (judol) dibuat menang dulu di awal, biar terus main lagi. Setelah itu akan kalah terus menerus. Makanya mereka (judol) itu memberikan kemenangan palsu. Orang akan terus menerus deposit karena penasaran ingin menang lagi,” terang Menhariq.

Fakta mengejutkan, kata Menhariq ditemukan ada anak dibawah usia 10 tahun yang juga ikut terjerat judi online. Hal ini diakibatkan minimnya penggunaan gawai tanpa pengawasan oleh orang tua. Selain ini ia menerangkan, judol biasanya menjerat warga kelas bawah ekonomi rendah karena menjanjikan uang dengan cepat. “Warga kelas bawah banyak waktu kosong, ingin cepet dapat uang, jadinya main judi online,” ujarnya.

Cara untuk keluar dari jeratan judol, menurutnya adalah dengan kesadarah diri dan memiliki keinginan kuat untuk berhenti. "Kita harus sadar kita ini ditipu. Minta bantuan keluarga atau orang terdekat agar di back up, ganti dengan kegiatan yang positif seperti olahraga dan hobi lain,” ujarnya.

Selain dua materi yang berkaitan dengan wawasan program prioritas Asta Cita, PIP juga dilatih terkait public speaking yang efektif. Dalam melakukan diseminasi informasi program pemerintah, agen PIP dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Praktisi Komunikasi Kevin Lilliana menerangkan pentingnya agen PIP mengasah kemampuan berkomunikasi.

"Jika kita mampu berkomunikasi dengan baik, maka akan menumbuhkan kepercayaan diri, memberikan personal branding pada kita. Dengan begitu masyarakat akan percaya tentang apa yang kita sampaikan. Ingat, bahwa ketika kita sedang berbicara di depan audiens, ucapan yang terbaik adalah ucapan yang jelas. Ucapan yang mudah dipahami" ujarnya.