Kecam Aksi Sadis Kucing Jadi Santapan Ular, Miss Earth Lirabica: Jangan Dzalim pada Makhluk Allah!

Miss Earth 2019 Lirabica
Sumber :

Jakarta –Aksi keji terhadap hewan kembali memantik amarah publik. Kali ini, perhatian tertuju pada kasus tragis di Gresik, Jawa Timur, di mana seekor kucing dijadikan santapan hidup-hidup bagi seekor ular oleh seorang pelaku yang tak berperikemanusiaan.

Kisah Nyata Pangeran Diponegoro Diangkat dalam Fim Epik 'Perang Jawa' ke Bioskop, Ini Bocorannya

Salah satu yang angkat bicara adalah Miss Earth Indonesia 2019, Lirabica. Sebagai pecinta hewan, Lirabica dengan tegas mengecam tindakan tersebut.

“Saya mengecam keras tindakan keji yang terjadi pada kucing yang dijadikan makanan ular di Gresik,” ujar Lirabica, Sabtu 14 Juni 2025.

Indonesia Hadapi Krisis Planet, Dr. Andy Simamarta Desak Perencanaan PPLH yang Terintegrasi

Menurutnya, tindakan itu bukan hanya kejam, tapi juga mencederai rasa kemanusiaan serta moralitas sebagai bangsa yang beradab.

Beruntung, lanjutnya, pihak kepolisian bergerak cepat menangkap pelaku setelah video kejadian tersebut menyebar dan memicu kemarahan masyarakat.

Momen Prabowo Lempar Guyonan ke Puan yang Bikin Elite PDIP Tertawa

“Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Kapolres Gresik, Rovan Richard Mahenu, yang sudah sangat cepat menangkap pelaku kejahatan terhadap kucing,” tambahnya.

Lirabica juga menyatakan bahwa dirinya dan seluruh pecinta hewan di Indonesia tidak akan tinggal diam jika terjadi kekejaman terhadap makhluk hidup lainnya.

“Saya, Lirabica, bersama tim dan seluruh pecinta hewan di Indonesia tidak akan diam jika ada kedzaliman terhadap makhluk Allah. Indonesia adalah negara yang bermartabat dan berempati,” tegasnya.

Ia pun menyinggung bahwa Presiden Indonesia adalah sosok yang juga dikenal sebagai pecinta hewan dan sangat peduli terhadap kesejahteraan satwa.

“Presiden kita juga pecinta hewan dan sosok yang sangat mulia. Jadi jangan ada yang coba-coba berbuat kejahatan terhadap makhluk Allah yang lemah,” tutupnya penuh ketegasan.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap satwa bukan sekadar slogan, melainkan cerminan dari nurani dan keadaban bangsa.