Survei GRC: Elektabilitas Faida Lampaui Petahana di Kabupaten Jember
“Isu-isu krusial, berkaitan ekonomi 78,7 persen terkait harga pokok mahal. Keadaan ekonomi keluarga yang menurun 80,9 persen, lapangan kerja dan usaha yang minim 70,8 persen, kemudian infrasturktur persoalan yang harus segera diselesaikan 69,8 persen, ketersediaan pupuk subsidi 73,8 persen, selain itu juga pupuk bagi petambak,” jelasnya.
Sejauh itu, lanjut Alfian, dari keseluruhan koresponden menjatuhkan pilihanya berdasarkan rekam jejak bersih dari korupsi latar belakang figur, kedekatan, pengalaman, serta kapabilitas. “Prefresnsi pemilih, menentukan dari elemen profesional kemudian partai politik dan tokoh muda atau milenial," imbuhnya.
Meski demikian, Alfian menekankan, hasil survei ini masih sangat dinamis, karena koresponden cenderung bisa merubah pilihanya, lantaran belum masuk masa kampanye dan tahapan Pilkada.
“Masih dinamis, mengingat hari ini pemilih masih mengukur kandidat berdasarkan media sosial, belum masuk masa kampanye," ujarnya.
Survei ini melibatkan 1.400 koresponden yang tersebar di 31 kecamatan di Jember. Para koresponden berasal dari berbagai jenjang usia dan latar belakang profesi.
Survei digelar pada 22 Juni hingga 2 Juli 2024.Metod Penarikan sample mengunakan Metode Multistage Random Sampling dan hasil survei ini memiliki margin of error +/-2.62 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Perlu diketahui, setahun sebelum Pilpres 2024, tepatnya pada Februari 2023, GRC merilis survei yang memenangkan Prabowo Subianto. Selang setahun kemudian, KPU RI mengumumkan bahwa Prabowo yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024, serta berhak menyandang predikat Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih.