Pakar Soroti Langkah China Protes ke Indonesia Buntut Kajian KADI Tak Kredibel

Hikmahanto Juwana
Sumber :

Jakarta – Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia (UI) Prof. Hikmahanto Juwana menyoroti langkah Kamar Dagang Logam, Mineral, dan Kimia Tiongkok atau China Chamber of Commerce of Metals, Minerals & Chemicals Importers & Exporters (CCCMC) yang melayangkan surat protes keras atas rencana pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) ubin keramik China yang diusulkan oleh Komite Anti Dumping Indonesia (KADI).

Profil Omar Al Ali, Wasit Timur Tengah yang akan Pimpin Laga Timnas Indonesia vs China

Hikmahanto mengatakan, pemerintah harus waspada terhadap aksi balasan dari China. Sebab, adanya protes secara langsung dari China terhadap penyelidikan KADI bisa memicu potensi retaliasi perdagangan oleh China terhadap produk Indonesia.

China, kata Hikmahanto, diprediksi terlebih dahulu akan melakukan upaya hukum dengan melaporkan Indonesia melalui Dispute Settlement Body (DSB) ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas dugaan persoalan kajian KADI yang dinilai janggal tersebut.

Eksaminasi Perkara Mardani Maming, Pakar Hukum Sebut SK Bupati Tak Langgar UU Minerba

“Kalau dianggap tidak kredibel bisa dibawa ke PTUN atau Dispute Settlement Body di WTO,” kata Hikmahanto, Senin (12/8/2024).

Dikatakan Hikmahanto, potensi retaliasi perdagangan antara Indonesia – China atas pengenaan BMAD terhadap ubin keramik porselen dapat merugikan Indonesia. Ia menyebut tindakan itu akan dilakukan China setelah keputusan resmi dari WTO terkait sengketa kajian KADI tersebut.

Pakar Jabarkan Alasan Minum Air dari Galon Polikarbonat tak Sebabkan Gangguan Janin

“Kalau ada retaliasi itu harus menunggu putusan dari DSB WTO, jadi tidak boleh sepihak,” ucapnya.

Ditegaskan Hikmahanto, jika tuduhan China atas kejanggalan KADI itu terbukti akan merugikan perekonomian Indonesia yang memicu reaksi keras dari China. 

Halaman Selanjutnya
img_title