6 Fakta Mengejutkan Yakuza, Gangster Legendaris Jepang Nasibnya Kini

Gangster Yakuza
Sumber :
  • Tangkapan layar media sosial

Meskipun aktivitas mereka selama Perang Dunia II mungkin telah membantu sebagian warga Jepang bertahan dalam masa-masa sulit, mereka juga berkontribusi terhadap budaya korupsi dan aktivitas ilegal yang masih ada di Jepang hingga saat ini.

3. Simbol Tato dan Senjata Yakuza

Tato Yakuza, juga dikenal sebagai “irezumi,” tidak hanya merupakan simbol kekuasaan dan status dalam geng tetapi juga berfungsi sebagai bentuk identitas anggota Yakuza. 

Tato seringkali berukuran besar dan menutupi sebagian besar tubuh, dengan desain rumit yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses membuat tato itu menyakitkan dan memakan waktu, sehingga menambah signifikansinya dalam kelompok.

Tato Yakuza biasanya menampilkan motif tradisional Jepang seperti naga, bunga sakura, ikan koi, dan prajurit samurai. Gambar-gambar ini memiliki akar budaya dan sejarah yang dalam di Jepang dan mewakili tema-tema penting seperti kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan kehormatan – semua nilai yang sangat dihargai dalam Yakuza.

Setiap tato memiliki arti atau makna tertentu yang mencerminkan posisi pemakainya dalam organisasi atau sejarah pribadinya. Misalnya, tato naga mungkin melambangkan kepemimpinan atau kekuatan, sedangkan tato bunga sakura melambangkan keindahan atau pembaruan.

Namun, tato Yakuza bukan hanya simbol kekuasaan dan status – mereka juga berfungsi untuk mengintimidasi musuh-musuh mereka. Dengan ukurannya yang besar dan desain yang rumit, tato-tato ini menimbulkan ketakutan di hati mereka yang menentang geng tersebut. Hal ini terutama berlaku di Jepang dimana tato telah lama dikaitkan dengan aktivitas kriminal.

Meskipun dikaitkan dengan kriminalitas, tato Yakuza menjadi semakin populer dalam budaya arus utama, baik di Jepang maupun di luar negeri. Banyak orang mengagumi seni dan keahlian dalam menciptakan desain rumit ini, sementara yang lain tertarik pada sifat pemberontak mereka.

Elemen lain yang membedakan mafia Jepang dengan mafia negara lain adalah bahwa mereka jarang menggunakan senjata api dan jarang melakukan kekerasan dibandingkan, misalnya, kartel Amerika Latin.

Senjata yang digunakan yakuza biasanya pisau saku, lalu pisau yang digunakan samurai, dan katana, meskipun mereka umumnya tidak memerlukan sumber daya ini untuk melakukan aksinya.