6 Fakta Mengejutkan Yakuza, Gangster Legendaris Jepang Nasibnya Kini
- Tangkapan layar media sosial
4. Struktur-Hirarki Yakuza
Yakuza disusun dan diatur secara hierarkis, dengan setiap anggota memiliki pangkat dan peran tertentu dalam organisasi. Di puncak hierarki adalah “oyabun,” atau bos, yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi atas kelompok.
Oyabun memiliki beberapa bawahan yang dikenal sebagai “wakagashira” yang bertindak sebagai penasihat dan membantunya mengambil keputusan. Di bawah mereka adalah “satei,” atau anggota tetap, yang menjalankan aktivitas kelompok sehari-hari.
Dalam setiap tingkat keanggotaan, terdapat subdivisi lebih lanjut berdasarkan senioritas dan pengalaman. Anggota diharapkan mengikuti kode etik ketat yang dikenal sebagai “ninkyo”, yang menekankan kesetiaan, rasa hormat, dan kehormatan.
Melanggar kode ini dapat mengakibatkan hukuman berat, termasuk dikeluarkan dari grup atau bahkan kematian.
Selain struktur internalnya, Yakuza juga menjalin hubungan dengan organisasi kriminal lain baik di Jepang maupun di luar negeri. Aliansi ini memungkinkan mereka memperluas jangkauan dan pengaruhnya sekaligus memberikan akses terhadap sumber daya seperti obat-obatan dan senjata.
Secara keseluruhan, struktur dan organisasi Yakuza berkontribusi terhadap reputasinya sebagai organisasi kriminal yang kuat dan penuh rahasia yang memiliki akar yang kuat dalam masyarakat Jepang.
Meskipun ada upaya dari lembaga penegak hukum untuk menindak mereka, mereka masih terus beroperasi hingga saat ini dengan menggunakan struktur dan praktik yang sama.
5. Kehormatan Yakuza
Yakuza dibedakan oleh sistem nilai dan ideologi yang kompleks, yang akar sejarahnya berasal dari zaman feodal Jepang.