Alquran Terjemahan Bahasa Gayo Bisa Perkuat Identitas Budaya Aceh
- Unsplash / Faseeh Fawaz
Cerita Kita – Ada terobosan baru dari Kementerian Agama (Kemenag) melalui Balitbang Diklat yang beberapa hari lalu sudah merilis Alquran terjemahan bahasa Gayo. Karya itu merupakan hasil kerja sama Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon.
Sekretaris Balitbang Diklat Kemenag, Arskal Salim salut dengan kerja keras tim penterjemah Alquran dari IAIN Takengon dan tim dari Puslitbang LKKMO.
Arskal menuturkan perjuangan tim penerjemah keras karena kompleksitas proses translasi dan validasi. Namun, semua itu berhasil diselesaikan..
"Proses alih bahasa ini penting karena bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi. Tetapi juga menyimpan dimensi spiritual yang dalam," kata Arskal di Jakarta dikutip Cerita Kita pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Dia menyebut terjemahan bahasa Gayo ini tak hanya berikan berkah bagi masyarakat Gayo. Namun, juga jadi bagian dari kebanggaan masyarakat Aceh pada umumnya.
Menurutnya, dalam bahasa terkandung banyak aspek. Hal itu bukan hanya komunikasi tetapi juga dimensi spiritual.
"Bahasa merefleksikan pikiran dan perasaan kita. Ketika bahasa ini diangkat menjadi terjemahan Bahasa Gayo, secara tidak langsung meningkatkan derajat Bahasa Gayo itu sendiri,” ujar Arskal.
Adapun Pj. Bupati Bener Meriah, Haili Yoga, mengatakan peluncuran Alquran terjemahan Bahasa Gayo sebagai momen bersejarah. Apalagi momennya bertepatan dengan 17 Ramadan 1445 H.
Dia berharap karya terjemahan ini bisa mendorong lebih banyak masyarakat untuk gemar membaca Alquran di wilayah Bener Meriah.
"Maka tidak ada alasan lagi bagi masyarakat Gayo untuk tidak menghayati dan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari," ujar Haili.
Sementara, Rektor IAIN Takengon, Zulkarnain mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam proses penerjemahan Alquran bahasa Gayo. Dia menegaskan penerjemahan Alquran tak berhenti dan akan terus diperbaharui sesuai kebutuhan.
"Kami akan melibatkan tokoh adat, ahli bahasa, dan pihak lainnya untuk menyempurnakan terjemahan ini dalam edisi revisi mendatang," katanya.
Pun, dia menaruh harapan dengan keberadaan Alquran terjemahan bahasa Gayo bisa jadi tonggak penting dalam memperkaya literatur keagamaan lokal. Selain itu, bisa perkuat identitas dan keberagaman budaya di Indonesia, khususnya Aceh.