Seperti Kota Mati, Kondisi Kampung yang Ada di Depok Ini
- VIVA
Saat Ramadan lalu, banjir yang debit airnya sangat tinggi hingga mencapai 3 meter. Kondisi ini membuat warga dirugikan. Air ini banjir ini berasal dari Kali Pasanggarahan yang meluap karena danya pendangkalan pasca longsor yang terjadi di TPA Cipayung.
Naserih, Ketua RT di wilayah tersebut menjelaskan air banjir ini karena saluran air di bawah jembatan yang tersumbat. Awalnya lebar sungai itu 4 meter, sekarang sisa 1 meter, karena adanya longsoran sampah di TPA Cipayung.
Warga sudah lama mengeluhan hal ini. Pemerintah Kota Depok diminta untuk memperhatikan kondisi warganya tersebut. Apalagi sudah berlangsung lama. Naserih mengatakan, harusnya jalur air diperluas, maka otomatis air akan surut. Sebab pemicu utamanya adalah sampah yang longsor tersebut.
Pihaknya sudah melaporkan ke pemerintah Kota Depok. Sayangnya, belum ada tindakan apapun. Padahal, banjir ini sudah berlangsung sejak 2023 lalu.
"Dari lurah sampai wali kota sudah tahu semua, tinggal penyelesaian. Warga merasakan dirugikan karena ini jalur lintas tembus ke Pasir Putih. Akses jalan ini sudah lama nggak bisa dilalui karena ini jalur alternatif warga," katanya.
"Menjadi kawasan mati setelah banjir karena akses terputus sejak banjir September 2023," lanjutnya.