Kisah Pembelot Korut Kirim Beras dalam Botol untuk Warga Miskin Negaranya

Park Jung-oh (kiri) pembelot Korut kirim beras ke negaranya via botol
Sumber :
  • FB Hankster

Cerita Kita – Park Jung-oh (56), bersama tujuh aktivis lainnya melemparkan botol plastik berisi beras, drive USB, kartu SD, uang dan obat flu, satu demi satu, ke Laut Barat dekat Kabupaten Ganghwa di Incheon. 

KPK Terus Selidiki Skandal Demurrage Impor Beras yang Menyeret Nama Kepala Bapanas

Park, seorang pembelot Korea Utara dan aktivis hak asasi manusia, berharap botol-botol itu bisa sampai ke perairan Korea Utara, dan penduduk yang kelaparan di sana bisa menemukannya, memakan nasinya, dan belajar tentang Korea Selatan yang merdeka dan makmur seperti yang digambarkan dalam video yang dimuat di drive USB dan kartu SD.

Diketahui, Park sudah hampir satu dekade menjalankan aksinya ini. Namun, dia harus diam-diam melakukannya karena Korea Selatan melarang pengiriman bahan-bahan anti-Korea Utara lewat perbatasan pada Juni 2020.

Seret Kepala Bapanas, KPK Harus Segera Tetapkan Tersangka Kasus Demurrage Beras

"Harapan saya yang sederhana adalah agar lebih banyak warga Korea Utara yang dapat menemukan botol-botol tersebut dan menyadari bahwa mereka telah ditipu oleh rezim Korea Utara sepanjang hidup mereka," katanya dilansir The Korea Times

Park Jung-oh (kiri) pembelot Korut kirim beras ke negaranya via botol

Photo :
  • FB Hankster
Demo di KPK, SDR Desak Kepala Bapanas Ditetapkan Tersangka Kasus Demurrage Beras

Park mendirikan kelompok advokasi nirlaba Keun Saem, atau “mata air besar,” yang didirikan untuk mengirimkan barang-barang bantuan ke Korea Utara dan memberikan program sepulang sekolah gratis bagi anak-anak kurang mampu, termasuk mereka yang lahir dari pelarian Korea Utara. Dia memulai program botol pada tahun 2015.

"Pada saat itu, saya mendengar dari seorang anggota kelompok pertemuan kami bahwa orang-orang di provinsi Hwanghae, barat daya Korea Utara, mengalami kelaparan. Saya pikir itu aneh karena wilayahnya penuh dengan persawahan. Bagaimana mungkin petani yang menanam padi dan biji-bijian tidak mempunyai makanan untuk dimakan?" dia berkata. 

Halaman Selanjutnya
img_title