Nasib Baik Casis Bintara Lawan Begal hingga Jari Putus, Diterima Jadi Anggota Polri

Satrio Mukhti (18), casis Bintara Polri korban begal sadis
Sumber :
  • Antara

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, di Jakarta, Jumat, mengatakan diterimanya Satrio mengikuti pendidikan Bintara Polri melalui jalur disabilitas atas perhatian dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Polri Resmi Launching Desk Ketenagakerjaan untuk Selesaikan Sengketa Tenaga Kerja

Mantan Kadiv Humas Polri itu menyebut, musibah yang menimpa casis Bintara Polri itu mendapat atensi dari pimpinan Polri. "Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," kata Dedi.

Menurut dia, Kapolri mengapresiasi keberanian Casis Bintara Polri itu melawan pelaku begal hingga mengalami cidera pada salah satu jari tangannya.

Babak baru kasus Korban mafia Tanah Prof Ing Mokoginta, Mantan Lurah Jadi Tersangka

"Bapak Kapolri prihatin dengan kejadian yang dialami casis tersebut. Namun Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal, dan casis tersebut tetap semangat ingin mengikuti rekrutmen," kata Dedi. 

Sementara itu, korban pembegalan Satrio menceritakan kronologi kejadian di mana awalnya dirinya hendak berangkat menuju lokasi psikotes Bintara Polri di SMK MI Pesanggrahan, Jakarta Selatan dari rumahnya di Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Rayakan Hari Natal Bersama Anak-anak Penyintas Lewotobi, Istri Kapolri Berikan Kado Spesial

Saat tiba di Jalan Arjuna, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, ia mengaku diikuti oleh tiga orang yang mengendarai satu sepeda motor dan beberapa saat kemudian ia dibegal.

 "Kena begal, untuk pelaku ada satu motor tiga orang. Awal tidak melihat dia bawa sajam (senjata tajam), jadi berantem pertama tidak membawa sajam. Sempat berantem satu lawan satu. Terus temannya yang tengah turun langsung mengeluarkan sajam (golok)," ungkapnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title