Kawasi Bertransformasi: Dari Desa Tertinggal Menuju Ecovillage Berstandar Internasional
Relokasi pun menjadi keniscayaan
Sebelumnya, kata Varel, Bupati Halmahera Selatan Bassam Kasuba menegaskan bahwa seluruh proses dilakukan secara demokratis, tanpa paksaan. Hingga kini, dari 360 kepala keluarga (KK) warga Kawasi, sebanyak 230 KK telah berpindah ke lokasi baru.
Menurut dia, selain pembangunan infrastruktur pemukiman, HARITA Nickel juga menghadirkan SAPA Kawasi (Semarak Pasar Rakyat Kawasi), sebuah pusat ekonomi masyarakat yang bertujuan menghidupkan roda perekonomian lokal.
"Program pelatihan pertanian berkelanjutan dan dukungan pada nelayan setidaknya turut memperkuat ketahanan ekonomi warga," jelasnya.
Varel mengungkapkan, transformasi ini sejalan dengan cita-cita nasional dalam mewujudkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam. Harita Nickel, melalui anak usaha PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), telah menjadi pionir dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit kadar rendah menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Produk olahan berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan Nikel Sulfat (NiSO₄) kini menjadi bahan utama baterai kendaraan listrik mendukung transisi energi bersih global.
Lebuh lanjut, desa Kawasi kini bukan hanya menjadi ikon keberhasilan hilirisasi industri nikel, tetapi juga simbol nyata bahwa keberadaan tambang bisa menjadi berkah bagi masyarakat lokal. Inilah wujud nyata semangat HARITA: “Dari Obi untuk Indonesia”.