Buku Psichology of Money, MenguakTentang Mindset Seseorang Terhadap Uang

The psichology of money
Sumber :
  • @greedychapters/Instagram

Cerita Kita –Uang adalah segalanya, kata-kata tersebut mungkin sering anda dengar bahkan banyak yang membenarkan. Mengingat uang menjadi salah satu alat jual beli yang bisa dianggap sebagai benda yang memiliki peranan paling penting dalam kelangsungan hidup. 

Menemukan Kedamaian dan Kebahagiaan dengan The Power of Now karya Eckhart Tolle

 

Uang menjadi salah satu topik yang paling menarik dan panjang untuk dibahas. Mengingat uang sendiri memiliki kekuatan untuk menghadirkan kebahagiaan sekaligus memberikan kesedihan apabila tidak bisa mengelolanya dengan baik. Dalam buku Psychology of Money, mengungkapkan fenomena masyarakat yang menginginkan kebahagiaan lewat kekayaan harta 

Review Singkat Buku Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang

 

Buku The Psychology of Money ditulis oleh Morgan Housel yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Zia Anshor. Buku ini dicetak pertama pada Mei 2021. Morgan Housel nampaknya sengaja menghadirkan makna uang atau duit dibenak society saat ini. Dibalik itu ia membahas tentang keberhasilan mengelola uang yang tidak hanya berdasarkan pengetahuan seseorang. Tapi bagaimana seseorang tersebut mengambil sikap dalam bertindak. 

Buku Atomic Habit Untuk Kaum Rebahan

 

Mengingat tidak semudah itu mengajarkan orang soal perilaku, bahkan orang cerdas sekalipun. Seorang genius yang tidak punya kendali atas tindakannya cenderung tidak bisa mengontrol emosi dan berakibat ke tindakan ceroboh yang memicu masalah keuangan. Bisa jadi seseorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal bisa meraih kekayaan karena ia memiliki kemampuan untuk bertindak lebih rasional. 

 

Berbeda dengan yang diajarkan dalam pendidikan formal yang ditampilkan dalam spreadsheet dan rumus-rumus tentu sama sekali berbeda ketika terjun ke dunia kerja. Sebab keputusan soal finansial tidak melulu ditampilkan dalam bagan rumus tapi keputusan juga bisa dibuat saat di ruang rapat hingga tempat makan yang didalamnya menguak pendapat sejuta sisi, wawasan dunia, prestasi serta ego yang terintegrasi dalam suatu pertemuan dengan latar belakang berbeda-beda. 

 

Terdapat setidaknya 19 short story yang dibawa Morgan Housel tentang cara berfikir orang-orang terhadap uang. Saat membacanya, anda akan diajak mengeksplorasi bagaimana memahami sesuatu sehingga kita lebih menghargainya dan hidup dengan lebih baik. Tidak heran jika buku the psychology of money ini menjadi international bestseller yang masuk dalam 10 jajaran buku terlaris di Amerika serikat versi Amazon dan sudah diterjemahkan kedalam 26 bahasa termasuk bahasa Indonesia. 

 

Dilihat dari judulnya, buku The Psychology of Money, anda bisa menilai bahwa keuangan atau kondisi finansial seseorang sangat berpengaruh kepada kondisi psikologis. Begitupun sebaliknya, kondisi keuangan juga dipengaruhi oleh psikologis atau cara berpikir orang tersebut. Dalam buku ini kita akan diajarkan bagaimana mengelola keuangan lebih bijak yang terangkum dalam 262 halaman. 

 

Morgan Housel juga menulis dalam setiap 19 rangkaian kisah yang berkaitan soal uang dan manusia. Cerita-cerita yang diangkat Morgan pun berdasarkan kisah nyata dari dua orang dengan latar belakang berbeda yakni Ronald James Read dan Richard Fuscone. Ronald James Read adalah seorang petugas kebersihan pom bensin di Amerika Serikat. Sementara Richard Fuscone merupakan lulusan Universitas Harvard yang memiliki profesi sebagai eksekutif di perusahaan manajemen investasi Merril Lynch yang punya latar belakang pendidikan ekonomi. 

 

Anehnya, Ronald yang notabenenya tidak memiliki latar Pendidikan ekonomi pun penghasilannya rendah, ternyata ia lebih mahir mengelola keuangan ketimbang Richard yang penghasilan dan pengetahuan soal ekonomi lebih besar. Ternyata hal itu terjadi karena Ronald menerapkan perilaku dan gaya hidup minimalis dan sederhana. Ia juga rajin menyisihkan uang yang dimilikinya untuk masa depan alias menabung. Berbeda dengan Richard Fuscone yang pada hakikatnya memiliki payar pengetahuan ekonomi namun ia tidak dapat mengelola keuangan dengan baik. 

 

Sosok Richard sendiri memiliki gaya hidup yang boros bahkan tidak ada uang untuk disisihkan. Meskipun mendapatkan pendidikan ekonomi dari universitas bergengsi terlebih berprofesi sebagai eksekutif di perusahaan investasi manajemen, namun hidupnya runtuh akibat gaya hidup yang boros dan banyak hutang. Hingga ia harus collapse karena krisis ekonomi pada tahun 2008. 

 

Bahasan dalam buku The Psychology of Money memuat 19 mengupas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan uang. Termasuk menyoal tentang bagaimana mengatur uang lebih dari sekadar memikirkan soal kekayaan. Meskipun seringkali uang membuat kita stress dan depresi, namun dengan mengalkulasi dan membedakan prioritas kebutuhan kita, maka uang menjadi kawan yang membuat kita lebih bijak saat memilikinya.