Pilkada Lahat: Elektabilitas Bursah-Widia Capai 43,2 Persen, Ungguli 2 Kandidat Lainnya

Ilustrasi pemilu
Sumber :

Kabupaten Lahat – Panel Survei Indonesia (PSI) telah telah melaksanakan survei dari tanggal 24 September hingga 4 Oktober 2024. Populasi survei mencakup seluruh Warga Negara Indonesia di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah pada saat survei dilakukan. 

Sepanjang 2024 BPKN Selamatkan Kerugian Konsumen 44 M, Sektor Ekraf Jadi Sorotan

Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia Mahendra Zaini menyatakan, berdasarkan hasil survei, dalam pertanyaan terbuka mengenai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lahat, Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih mendapatkan dukungan sebesar 30,7%.

"Di urutan kedua, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul meraih dukungan sebesar 25,1%, sementara pasangan Lidyawati dan Haryanto mendapat dukungan sebesar 17,6%, sementara sebanyak 26,6% responden tidak memberikan pilihan," kata Zaini dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).

Soal Pencalonan Edy Darmansyah di Pilkada Kukar, Arief Poyuono Kritik KPU

Selanjutnya, kata Zaini, dalam simulasi tertutup menggunakan kartu suara, tingkat elektabilitas pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih tercatat mencapai 43,2%. Kemudian, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul mendapatkan 26,4%, sedangkan pasangan Lidyawati dan Haryanto memperoleh 18,7%, lalu aebanyak 11,7% responden memilih untuk tidak memberikan suara. 

Menurut Zaini, rendahnya keterpilihan pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul dipengaruhi oleh rating kinerja Yulius Maulana selama menjabat sebagai Wakil Bupati Empat Lawang. 

Kubu Maximus-Peggi Sebut Ada Indikasi Pelanggaran Terstruktur, Sistematis dan Masif di Pilbup Mimika

Dikatakan, terdapat, kondisi defisit anggaran di Pemkab Empat Lawang yang berdampak negatif terhadap perekonomian daerah, seperti terhambatnya pembangunan, menurunnya kepercayaan investor, terganggunya pelayanan publik, meningkatnya beban utang, serta terjadinya inflasi. 

"Di sisi lain, rendahnya tingkat elektabilitas pasangan Lidyawati dan Haryanto disebabkan oleh penilaian masyarakat terhadap adanya politik dinasti," kata Zaini.

Halaman Selanjutnya
img_title