Forum Merajut Masa Depan Indonesia: Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Forum Merajut Masa Depan Indonesia
Sumber :

Bali – Ratusan pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kura Kura Bali dalam Forum Merajut Masa Depan Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang dikenal juga dengan United In Diversity Foundation (UID). 

Constellations Edisi H20: Aspirhasi Aksi Global Terhadap Krisis Air Melalui Seni

Dengan mengadopsi nilai-nilai luhur Tri Hita Karana, forum ini menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045."

Dalam sambutannya, Mari Elka Pangestu, Dewan Pembina UID dan sekaligus Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional menekankan nilai-nilai Tri Hita Karana dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan masa kini. 

Hadapi Tantangan Global, Yayasan Ini Serukan Tri Hita Karana

"Tujuan; Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan kita peta jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Tri Hita Karana sejalan dengan prinsip- prinsip SDGs. Dengan mengutamakan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, kita dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai tujuan global tersebut," ungkapnya.

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah, kini berada di ambang transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai visi ini, diperlukan kolaborasi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat sipil. 

Sosialisasi Perpres Nomor 32 Tahun 2024: Industri Pers Sehat, Karya Jurnalismenya Makin Berkualitas

Sinergi yang erat akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan disrupsi teknologi.

Acara yang dilangsungkan di Three Mountains, Kura Kura Bali ini juga turut hadir Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid yang menyampaikan dukungan penuh dalam visi yang sama untuk menciptakan persatuan dan harmoni. 

"Forum Merajut Masa Depan Indonesia, mengingatkan kita semua akan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk saling memahami dan menghargai," ungkapnya.

Dukungan terhadap forum ini dianggap penting karena kita semua dihadapkan pada kondisi global yang semakin kompleks. 

"Tantangan-tantangan ini menuntut kita untuk mencari solusi yang tidak hanya berakar pada inovasi, tetapi juga pada nilai-nilai toleransi, kolaborasi, dan kemanusiaan. Kami sangat mengapresiasi upaya UID dalam memfasilitasi dialog dan kerja sama antar berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan global ini," tambah Meutya Hafid.

Diawali dengan doa bersama lintas agama, forum menciptakan suasana harmoni dan toleransi. Para tokoh nasional kemudian berbagi pandangan mendalam dalam panel diskusi, membahas isu- isu strategis yang dihadapi bangsa. Peserta aktif bertukar pikiran dalam dialog yang bertujuan untuk merancang solusi inovatif untuk berbagai permasalahan.

"Hari ini, kita berkumpul bukan hanya untuk sebuah acara, tetapi untuk tujuan bersama sebuah momen untuk kembali terhubung," ujar Ketua UID, Tantowi Yahya dalam keterangan persnya. 

"Kehadiran Anda di sini, dari berbagai penjuru dunia, mencerminkan komitmen kolektif kita untuk menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan," lanjutnya.

'Merajut Masa Depan Indonesia' merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari UID sejak tahun 2018. Melalui berbagai inisiatif, UID berupaya untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan. 

"Kami berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi terciptanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan akademisi dalam membangun Indonesia yang lebih baik," tutup Tantowi.

Forum ini turut didukung oleh para tokoh nasional yang memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Di antaranya, Stella Christic, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi; Mugiyanto, Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM); Lucia Karina, VP. Public Affairs, Communications, and Sustainability for Indonesia, Coca-Cola Europacific Partners dan M. Irvan Efrizal, Direktur Self Learning Institute. Moderasi forum dipandu oleh Dr. Suyoto, Wakil Ketua Yayasan Upaya Indonesia Damai.

Visi Indonesia Emas 2045, di mana masyarakat hidup dalam harmoni, sejahtera, dan berkelanjutan ini juga menargetkan pembangunan berkelanjutan, menjadi inspirasi bagi forum ini. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita berkomitmen untuk menciptakan Indonesia yang adil, sejahtera dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, mari kita bersama-sama wujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan wariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Yayasan Upaya Indonesia Damai atau United In Diversity (UID) memfasilitasi para pemimpin tiga sektor dalam menciptakan dan menerapkan solusi berkelanjutan untuk tantangan terbesar di kawasan ini. 20 tahun berkomitmen membangun kepercayaan demi keberlanjutan masa depan bersama sebagai organisasi nirlaba, UID berdedikasi untuk transformasi sistemik melalui inovasi sosial, yang dicapai dengan memelihara kepemimpinan berbasis kesadaran dan mengadvokasi tata kelola pemerintahan sendiri.

Visi UID adalah Indonesia yang bersatu dan damai melalui sinergi antar berbagai komponen masyarakat Indonesia dan dunia internasional. Misi kami adalah melayani sebagai platform pendidikan dan bertindak sebagai katalis untuk membangun kepercayaan dan kerjasama antara bisnis, sektor publik, dan masyarakat sipil melalui proses pembelajaran untuk masa depan bersama yang berkelanjutan.