Jadi Inspirasi Bagi Negara Lain, Delegasi SSTC Dalami Model Pemberdayaan Petani Muda Berteknologi Kementan
"Target pertama transisi pemuda pedesaan untuk bekerja. Disini YESS menghubungkan institusi pendidikan ke dunia kerja maka peserta SSTC kita ajak ke Polbangtan, mereka melihat TeFA dan belajar bagaimana support TeFa pada peserta didik. Setelah lulus, bisa bekerja di dunia pertanian," jelasnya.
Model pendidikan vokasi ini memperkuat keterampilan praktis mahasiswa agar siap terjun ke dunia usaha atau diserap langsung oleh sektor agribisnis. Pendekatan tersebut menjadi salah satu praktik baik yang ingin ditunjukkan kepada delegasi internasional agar bisa diadaptasi di negara masing-masing.
Maureen Maresi M'mbwanga, delegasi dari Kenya, menyampaikan kesan positifnya terhadap dukungan besar pemerintah Indonesia kepada generasi muda di sektor pertanian. Ia menyoroti peran negara dalam memberikan akses terhadap pengetahuan, pembiayaan, serta koneksi pasar bagi wirausaha muda.
“Kami melihat bagaimana anak-anak muda di Polbangtan Bogor mengadopsi teknologi dan inovasi dengan sangat baik. Mereka menggunakan metode seperti hidroponik modern untuk memastikan produk pertanian berkualitas tinggi dan siap bersaing di pasar internasional,” ujarnya.
Maureen juga mencermati pemanfaatan media sosial oleh para mahasiswa dan petani muda Indonesia sebagai sarana memperluas pasar hingga ke luar negeri.
“Mereka tidak hanya berfokus pada pasar lokal, tapi juga berpikir global dengan menargetkan ekspor. Ini menunjukkan betapa dinamis dan visionernya generasi muda di sektor ini,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa pengalaman selama berada di Indonesia akan menjadi inspirasi penting bagi pengembangan kebijakan pertanian di negaranya.