Diakui Berhasil, Senior IFAD Untuk Asia Tinjau Langsung Program PHLN Kementan di Kabupaten Subang
"Kami telah mengunjungi berbagai mitra proyek serta para penerima manfaat. Dari kunjungan ini, saya menyadari bahwa YESS berhasil mengembangkan model pelatihan yang sangat efektif mulai dari pelatihan dasar, lanjutan, hingga pelatihan ekspor yang semuanya dimodifikasi sesuai kebutuhan peserta," ujar Barua, Jumat, 25 April 2025.
Ia menambahkan, proyek ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memfasilitasi akses pembiayaan kepada penerima manfaat yang menunjukkan inisiatif kuat dalam mengembangkan usahanya.
Menurut Barua, aspek inklusi sosial juga diperhatikan dengan baik. Proyek YESS berhasil melibatkan laki-laki dan perempuan secara seimbang, di mana hampir setengah dari penerima manfaat adalah perempuan. Ia juga mengapresiasi pengembangan produksi dan pengolahan di unit-unit kecil lokal, yang menghasilkan produk berkualitas tinggi.
"Saya telah mencoba sendiri produk-produk yang dihasilkan. Kami menikmati sambutan dari Ibu Asriani di rumah beliau, dan kami melihat kualitas serta nilai produk-produknya sangat tinggi. Ini menunjukkan bagaimana proyek ini telah sukses membangun kapasitas dan mendukung penerima manfaat," ungkapnya.
Selain itu, Barua juga bertemu dengan Jajang, seorang petani jamur yang telah bermitra dengan proyek YESS. Berkat dukungan proyek ini, produksi Jajang meningkat dari 20 kilogram per bulan menjadi 350 kilogram.
"Ini tidak hanya berkat akses ke pembiayaan, tetapi juga penyediaan aset dan infrastruktur yang diperoleh melalui proyek," tuturnya.
Barua menyoroti bahwa para penerima manfaat seperti Jajang kini menjadi motor penggerak komunitas mereka. Mereka tidak hanya berkembang sendiri, tetapi juga berbagi pengetahuan bisnis dengan sesama warga, bahkan kepada pesaing mereka yang datang untuk belajar.