Warga Kampung Sawah Tolak Keras Keberadaan Helen's Night Mart

Penolakan Helen’s Night Mart di Lenteng Agung
Sumber :

Padahal tempat hiburan malam itu sangat dekat dengan sekolah, universitas dan juga rumah ibadah. Terlebih keberadaan Helen's Night Mart ini sangat bertolak belakang dengan kultur dan budaya masyarakat Kampung Sawah.

Insiden Keributan di Pancur Batu Sumut, Kodam I/Bukit Barisan Selesaikan dengan Mediasi

"Kami mempertanyakan apa urgensinya Dinas Pariwisata Jakarta memberikan izin, tanpa melihat dahulu ke lapangan, untuk uji kelayakan izinnya, kemudian ada kultur masyakat, dan lingkungan pendidikan serta agama yang seolah-olah ingin membuat gaduh situasi," tegasnya.

Oleh sebab itu Fauzi mengungkapkan, pihaknya sama sekali tidak mengharapkan kontribusi dan kehadiran Helen's Night Mart tersebut.

Ulama Pakuhaji: Penghentian PSN PIK2 Lebih Banyak Mudharatnya

"Jika kami terima kontribusi dari Helen' Night Mart yang menurut kami ada mudaratnya, maka itu tidak berkah. Yang kami harapkan adalah keberkahan kampung yang jauh dari hal-hal yang dilarang oleh agama," tambahnya.

Fauzi menilai, saat ini generasi muda di Indonesia sudah mengalami kemerosotan nilai moral, etika dan sopan santun. Sebagai contoh, tidak ada rasa hormat antara anak muda dengan yang lebih tua.

Warga Apresiasi Kesigapan Prajurit TNI dalam Menangkap dan Mengamankan Pencopet dari Amukan Massa

"Ada Helen's Night Mart ini menurut kami sangat tidak tepat, maka akan mempengaruhi hal yang lebih luas lagi soal moral dan etika ini," urainya.

Oleh karena itu, sebagai bentuk penolakan warga di RW 01 dan RW 02, pihaknya sudah mengumpulkan tanda tangan masyarakat. Totalnya sekira 2500 tanda tangan.

Halaman Selanjutnya
img_title