Program PHLN Kementan Tuai Apresiasi IFAD, Siap Direplikasi ke Negara Lain
Subang –International Fund for Agricultural Development (IFAD) memberikan apresiasi tinggi terhadap Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dilaksanakan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Program ini dinilai berhasil memberdayakan pemuda pedesaan dan menjadi model yang berpotensi direplikasi di negara berkembang lainnya.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut di tengah bonus demografi, Indonesia membutuhkan para pemuda untuk masuk menjadi petani yang berpenghasilan tinggi. Dia yakin dengan mendorong petani menjadi petani modern akan menjadikan Indonesia Emas 2045.
"Kuncinya ada 60 persen generasi milenial dan generasi Z. Kita harus dorong pertanian yang menguntungkan menggunakan teknologi tinggi sehingga masuk ke sektor pertanian," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyambut bahwa Program YESS hadir untuk melakukan regenerasi petani. Dia mengeaskan jika negara tidak menyiapkan generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian, maka akan terjadi kekosongan pelaku usaha tani ke depan.
“Petani tua akan berkurang secara alamiah, dan tanpa regenerasi yang dirancang dengan baik, kita bisa kehilangan keberlanjutan,” katanya.
Kaushik Barua, Penasihat Utama Portofolio IFAD untuk Kawasan Asia dan Pasifik, usai berdialog dengan pemerintah kabupaten Subang dan pengelola proyek YESS mengakui keberhasilannya. Program tersebut telah meningkatkan pendapatan para petani.
“Kami datang ke Subang untuk memahami kemajuan proyek ini, termasuk kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, keberlanjutan kehidupan, dan perkembangan sektor pertanian,” ujar Kaushik Barua, Kamis 15 April 2025.