Kasus Korupsi PLTU Bukit Asam: Sosok HP Kembali Disebut dalam Persidangan
Palembang – Dalam sidang lanjutan terhadap tiga terdakwa kasus dugaan korupsi Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam pada PLN UIK SBS di Pengadilan Negeri Palembang pada Rabu 22 Januari 2025, sosok inisial HP kembali menjadi sorotan. Dalam persidangan kali ini, sejumlah saksi yang membahas dugaan keterlibatan pihak-pihak dalam proyek bernilai puluhan miliar dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Ada enam saksi yang dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait tiga terdakwa, Bambang Anggono (Mantan General Manager PLN UIK SBS), Budi Widi Asmoro (Mantan SRM Engineering PLN UIK SBS) dan Nehemia Indrajaya (Direktur PT Truba Engineering Indonesia).
Adapun keenam saksi tersebut yakni, Frizt Daniel Pardomuan Hasugian (Mantan Staf Engineering PLN UIK SBS), Ermi Saptiana (Mantan Tenaga Bantu Administrasi Engineering PLTU Bukit Asam), Mustika Efendi (Mantan Deputi Manager PLN UIK SBS), Agustinus Tjhay (Direktur PT Clyde Industries Indonesia), Sofijan Turno (Sales Manager PT Clyde Industries Indonesia), Erik Ratiawan (Direktur PT Austindo Prima Daya Abadi).
Frizt mengatakan, selama dirinya bertugas pada bagian engineering PLN UIK SBS bahwa PIC/staf dari PT Truba Engineering Indonesia dan PT Haga Jaya Mandiri dalam pengurusan segala urusan administrasi pada bagian engineering adalah Achmad Afandi dan Nurhadi.
Kedua orang tersebut merupakan karyawan PT Haga Jaya Mandiri dan yang dikenal Frizt dengan panggilan “Upin dan Ipin”.
“PT Haga Jaya Mandiri adalah sebagai perusahaan vendor untuk pembangkit di UIK SBS Palembang, di mana saudara Hengky Pribadi (HP) selaku Direktur Utama. Saya tidak pernah berkenalan dengan yang bersangkutan, saya ketahui bahwa yang bersangkutan merupakan kakak ipar dari saudara Nehemia Indrajaya yang mengerjakan proyek-proyek di lingkungan PT PLN Sumbagsel,” katanya.
Sebagaimana keterangan dalam persidangan Rabu 15 Januari 2025, saksi Handono menyampaikan hal yang sama bahwa dalam mengerjakan suatu pekerjaan di lingkungan PLN UIK SBS HP atau Nehemia Indrajaya menggunakan beberapa perusahaan (PT Haga Jaya Mandiri, PT Truba Engineering Indonesia, PT Lautan Luas Indonesia).