Kunjungi Suaka Margasatwa Paliyan di Yogyakarta, Menhut Minta Pola Rehabilitasi Direplikasi
"Saya masih belum bisa komprehensif dengan apa yang harus dilakukan untuk mereplikasi keberhasilan ini ketempat lain, dengan sumitomo-sumitomo lain, atau dengan tanpa sumitomo bisa nggak kita bergerak melakukan rehabilitasi hutan. Tapi nampaknya kesimpulan sementara saya tadi selain ada intervensi pendanaan tapi juga melibatkan masyarakat, partisipasi masyarakat," sambungnya.
Ia menyebut, perlu adanya riset mendalam terkait keberhasilan rehabilitasi hutan ini. Menurutnya, kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh pihak diperlukan, sehingga nantinya masyarakat dapat langsung mendapatkan manfaat dari hutan.
"Ini kan harus direkam menjadi memori kolektif masyarakat supaya mendapatkan langsung manfaat dari hutan yang dijaga secara bersama-sama," tuturnya.
Dengan restorasi di kawasan Suaka Margasatwa Paliyan membuahkan hasil dimana terdapat keanekaragaman hayati meliputi 5 jenis mamalia, 13 jenis herpetofauna, 19 jenis capung dan 65 jenis kupu-kupu, 41 jenis burung dengan 5 diantaranya merupakan satwa yang dilindungi.
Suaka Margastwa Paliyan sendiri telah menjadi konservasi sejak 29 Juni 2000, kawasan dengan luas 434,60 Ha ini diketahui tercakup dalam ekpsistem karst Gunung Sewu.