Kasus Judi Online dan Upaya Pengalihan Isu: Siapa Dalang Sebenarnya?
Selama masa jabatan Budi Arie, kata Wisnu, Indonesia mencatat sejarah pemberantasan jutaan situs Judol dan mengamankan ratusan triliun uang rakyat agar tak terhisap bandar judi. Budi Arie juga dikenal sebagai penggagas sistem filterisasi berbasis AI pertama di Asia Tenggara. Namun, pasca tidak lagi menjabat, geliat situs judol justru makin menggila.
Saat gaung pemberantasan mulai redup, opini publik seperti diarahkan untuk melupakan siapa sebenarnya aktor utama di balik kebangkitan kembali praktik kejahatan digital ini. Bahkan, Mahfud MD, yang menjabat Menko Polhukam periode 2019-2023 baru sekarang angkat suara dan menyudutkan Budi Arie.
Padahal, selama bertahun-tahun ia berada di posisi strategis yang sangat mungkin untuk turut mengatasi maraknya judol.
"Publik pun bertanya-tanya, mengapa Mahfud baru bersuara sekarang, dan mengapa pernyataannya justru mengarah pada delegitimasi sosok yang selama ini dikenal aktif dalam pemberantasan situs ilegal?" katanya.
Berbagai pertanyaan lainnya menyusul seperti apakah ada skenario politik tertentu di balik keterlambatan respons Mahfud MD? Apakah ini bagian dari upaya pengalihan isu yang lebih besar? Sikap Mahfud yang kini seolah mengambil posisi berseberangan dengan Budi Arie memunculkan spekulasi, mungkinkah ini adalah bagian dari pembersihan politik atau konflik kepentingan di tubuh elite pengambil kebijakan?
Masyarakat sipil mendesak Komdigi, penegak hukum, dan lembaga pengawasan untuk memastikan proses hukum berjalan transparan, tanpa tebang pilih, dan tidak dijadikan alat politik. Jika aktor utama dibiarkan bebas, dan justru pejuang digital difitnah, maka publik berhak curiga.
"Ada apa di balik upaya pengalihan isu ini? Apakah ada upaya bersih-bersih di kubu Mahfud dan elit partai ? Yang jelas nyata tersangka adalah team pemenangan Pilpres Ganjar Pranowo-Mahfud?" pungkasnya.